Virus Korona Dorong Pasar Memilih Emas

Penyebaran virus menjelang Tahun Baru Imlek akhir pekan ini, periode puncak perjalanan di China telah membuat investor khawatir.
"Memuncaknya kekhawatiran tentang virus menjelang akhir pekan mendorong akumulasi emas. ... Jelas, berita utama akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik,” kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam dasar dan mulia di BMO.
Perkembangan lebih lanjut seputar wabah dan pertemuan Federal Reserve AS pada 28-29 Januari, akan menjadi pendorong utama untuk emas ke minggu berikutnya, Wong menambahkan.
Mengikuti tren global kebijakan moneter akomodatif, Bank Sentral Eropa (ECB) membiarkan suku bunga tidak berubah pada Kamis (23/1).
Emas sangat peka terhadap setiap pengurangan suku bunga, yang mengurangi potensi kerugian untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara itu, logam mulia lainnya di pasar spot, platinum naik 0,4 persen menjadi 1.005,95 dolar AS per ounce, tetapi turun 1,3 persen untuk minggu ini. Perak naik 1,8 persen menjadi 18,11 dolar AS per ounce, dan telah meningkat sekitar 0,6 persen sejauh minggu ini. (ant/mg8/jpnn)
Kekhawatiran terhadap virus korona justru menjadikan emas sebagai aset favorit, pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB).
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini Kembali Merosot Tajam
- Harga Emas Antam Hari Ini 3 Mei Turun, Jadi Sebegini Per Gram
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Sabtu 3 Mei Anjlok, Berikut Daftarnya
- Harga Emas Antam Hari Ini 2 Mei 2025 Turun Lagi, Cek Daftarnya
- Update Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 Hari Ini 2 Mei, Merosot Tajam
- Harga Emas Antam Hari Ini 1 Mei 2025 Merosot, Berikut Daftarnya