Virus Taki

Oleh: Dahlan Iskan

Virus Taki
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Sekolah itu, kata Taki, yang paling sering mengirim santri ke Jepang. Tiap tahun. Studi banding.

Para santri putri itu menyebar tinggal di rumah penduduk. Juga ke sekolah-sekolah di sana. Ke Pemda. Ke objek rekreasi setempat. Taki yang mengatur.

Di Jepang, acara review seperti itu sudah kebutuhan. Proyek-proyek pemerintah dinilai langsung oleh rakyat. Pemda-pemda yang mengadakan.

"Kalau proyek pemerintah pusat, review dilaksanakan oleh kementerian sektoral," ujar Taki. Setiap kementerian setidaknya melaksanakan review untuk empat atau lima proyek sektoral.

Untuk proyek pusat, penilaiannya lebih luas. Yang ikut secara langsung dibatasi, sesuai kapasitas tempat, tapi siapa saja bisa mengikuti live streaming.

Kalau saja virus ini bisa meluas, berarti Taki akan lebih sering ikut senam dansa saya. Taki terlihat energik dan antusias.

Saya baru tahu apa arti nama Taki Kitada setelah dia mengirim nama itu dalam huruf Jepang: ????. Saya bisa membacanya menurut cara membaca orang Tiongkok: tuo xing bei tian.

Baik dibaca menurut cara Jepang (Taki Kitada) maupun cara Tiongkok (Tuo Xing Bei Tian) artinya sama: Banyak Bahagia (di) Utara Sawah.

Setelah berjalan di Jepang lebih 15 tahun, kini dicoba diterapkan di Indonesia. Yang membawa virus itu ke sini adalah seorang wanita bernama Taki Kitada.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News