Visa Sementara Tak Diperpanjang, Pencari Suaka Terkatung-katung di Australia
"Saya merasa sangat kecewa ketika mereka menyampaikan pemberitahuan itu," katanya.
"Saya tanya, bagaimana saya bisa hidup dalam masyarakat?" ujarnya.
"Mereka menjawab, jika kamu tidak bisa hidup seperti ini, kamu bisa kembali ke negara asalmu," ungkap Ahmad.
Baginya, kembali ke negara asalnya bukanlah pilihan. Ia mengaku bisa dibunuh jika nekat pulang.
Situasi ini memaksa dia memilih tinggal di Australia dan menjalani kehidupannya dengan bekerja serabutan yang dibayar secara tunai. Ia juga menggantungkan diri pada bantuan dari bantuan amal.
"Saya tak bisa berbuat apa-apa, bahkan tidak bisa bekerja. Saya hanya bisa kerja yang dibayar tunai. Ini ilegal," ujarnya.
Dampaknya 'mengerikan'
Menurut David Manne, seorang pengacara yang banyak menangani kasus pengungsi, apa yang dialami Ahmad juga banyak terjadi pada pengungsi lainnya.
"Kami melihat banyak orang berada dalam situasi seperti ini," ujarnya.
Tidak punya hak untuk bekerja, tidak punya hak untuk sekolah, serta tidak punya akses ke asuransi kesehatan Medicare
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat
- Dunia Hari Ini: Tornado Tewaskan 4 Orang di Oklahoma
- Dick Tamimi: Sosok di Balik Band Dara Puspita yang Pernah Dituduh Menyelundupkan Emas