Visa Sementara Tak Diperpanjang, Pencari Suaka Terkatung-katung di Australia

"Saya merasa sangat kecewa ketika mereka menyampaikan pemberitahuan itu," katanya.
"Saya tanya, bagaimana saya bisa hidup dalam masyarakat?" ujarnya.
"Mereka menjawab, jika kamu tidak bisa hidup seperti ini, kamu bisa kembali ke negara asalmu," ungkap Ahmad.
Baginya, kembali ke negara asalnya bukanlah pilihan. Ia mengaku bisa dibunuh jika nekat pulang.
Situasi ini memaksa dia memilih tinggal di Australia dan menjalani kehidupannya dengan bekerja serabutan yang dibayar secara tunai. Ia juga menggantungkan diri pada bantuan dari bantuan amal.
"Saya tak bisa berbuat apa-apa, bahkan tidak bisa bekerja. Saya hanya bisa kerja yang dibayar tunai. Ini ilegal," ujarnya.
Dampaknya 'mengerikan'
Menurut David Manne, seorang pengacara yang banyak menangani kasus pengungsi, apa yang dialami Ahmad juga banyak terjadi pada pengungsi lainnya.
"Kami melihat banyak orang berada dalam situasi seperti ini," ujarnya.
Tidak punya hak untuk bekerja, tidak punya hak untuk sekolah, serta tidak punya akses ke asuransi kesehatan Medicare
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS