Wabup Nduga Mundur, IPW: Polri Harus Lebih Tegas

Wabup Nduga Mundur, IPW: Polri Harus Lebih Tegas
Ketua Presidium IPW Neta S Pane. Foto: dokumen JPNN.Com

Neta menambahkan kalau situasinya seperti ini, seharusnya yang malu dan harus mundur dari jabatannya bukanlah wabup Nduga, tapi Kapolres Nduga dan Kapolda Papua.

"Jika keduanya tidak mau mundur, Kapolri harus segera mencopotnya," tegas Neta.

Sikap tegas perlu diambil Kapolri agar aparaturnya di daerah bisa bekerja keras dan serius mengamankan masyarakat.

Apalagi di Papua situasinya dari hari ke hari makin panas. Dulu Aceh, Poso, dan Ambon juga sangat rawan situasi kamtibmasnya, tetapi dengan berbagai strategi dan pendekatan ke berbagai pihak, aparatur keamanan bisa menciptakan situasi yang relatif kondusif di daerah tersebut. 

"Sepertinya Polri perlu bersikap lebih tegas lagi di Papua, toh yang dihadapi adalah para kriminal dan bersenjata," kata Neta.

Menurut Neta, jika dicermati lagi saat memburu teroris, Polri dengan Densus 88 bisa tegas dan menumpas ke akar-akarnya.

"Kenapa Polri tidak mengerahkan seluruh Densus 88 ke Papua, toh perilaku KKB di Papua sudah lebih sadis dari para teroris," ujarnya.

Sehingga, lanjut Neta, dalam menumpas tidak ada lagi kompromi selain bersikap tegas demi keamanan masyarakat Papua. (boy/jpnn)

Ketua Presidium IPW Neta S Pane, menilai sikap Wabup Nduga Wentius Nimiangge, mundur terkait warganya tertembak adalah bentuk protes secara nyata dari birokrat di daerah.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News