Wacana Capres Makin Tak Terbendung

JK : Jangan Ulangi Kesalahan Golkar di 2004

Wacana Capres Makin Tak Terbendung
Wacana Capres Makin Tak Terbendung
JAKARTA - Suara-suara dari Dewan Pengurus Daerah tingkat I (DPD I) Golkar yang menginginkan agar wacana capres/cawapres dibahas di Rapimnas IV Golkar semakin menguat. Bahkan sejumlah nama sudah disebut dan DPP Golkar diminta segera melakukan jajak pendapat tentang popularitas capres yang akan diusung Golkar.   Pada sesi paparan DPD I Golkar sepanjang Sabtu (18/10) sebanyak 16 dari 33 DPD meminta Rapimnas menggelindingkan wacana capres. 16 DPD I Golkar itu adalah NAD, Sumbar, Jabar, Kalteng, Sulawesi Utara, DIY, Lampung, Sulawesi Tenggara, NTT, Papua, Maluku Utara, Sulawesi Selatan, DKI, Gorontalo, Banten dan Kalimantan Barat.   Sejumlah nama dari kader Golkar disebut sebagai tokoh yang layak diusung sebagai capres seperti Jusuf Kalla, Sultan HB X, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Agung Laksono, Akbar Tanjung, Muladi dan Fadel Muhammad. Nama Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.   Dari pendapat yang dilontarkan para juru bicara DPD I Golkar, perlunya Rapimnas Golkar menggulirkan isi capres maupun cawapres itu karena hal tersebut merupakan persoalan strategis yang dapat mendongkrak perolehan Golkar pada pemilu legislatif. "Capres yang akan diusung Golkar itu sekaligus akan menjadi bargaining power Golkar dalam menjalin koalisi dengan partai lain," ujar Ketua DPD I Golkar Gorontalo Fadel Muhamad.   Sementara Ketua DPD I Golkar DKI Ade Suriapriyatna mengatakan, meski berbagai survei masih mengunggulkan SBY, namun tidak ada salahnya jika Golkar tidak sepenuhnya percaya. "Ini survei benar,atau kita dikaut-takuti survei. Di DKI kita sering dibohongi surve karena orang Jakarta itu mulut sama hati lain lain," cetusnya.   Ade justru menilai JK pantas didorong sebagai capres. "DKI tidak meragukan JK sebagai kader terbaik. Kalau ditanya siapa presiden RI selanjutnya, ya JK," tandasnya.   Hal senada juga disampaikan juru bicara DPD I Golkar Jabar Uu Permana. Pencapresan, katanya, justru untuk menunjukkan eksistensi dan kekuatan Golkar.   "Golkar perlu segera menyatakan JK sebagai capres. Ini untuk gambaran kepada pemilih bahwa Golkar tidak kosong, sekaligus untuk memenuhi keingintahuan masyarakat," tandasnya.   DPD-DPD lain juga menyampaikan hal serupa. DPD I Golkar NAD misalnya, menilai banyak kader Golkar yang bisa jadi capres/cawapres. "Tidak masalah bagi kita untuk mengemukakannya, terumata ketua umum (jadi capres). Sehingga kita bisa menyosialisasikan Ketua Umum," ujar jubir DPD I Golkar NAD.   DPD DIY juga termasuk yang paling vokal menyuarakan agar Golkar segera mensurvei capres yang akan diusung. Ketua DPD I Golkar DIY Gandung Pardiman bahkan meminta agar tujuh nominator capres dari kader Golkar yakni Jusuf Kalla, Sultan HB X, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Agung Laksono, Akbar Tanjung dan Muladi segera ditawarkan ke masyarakat melalui jajak pendapat.   Yang menarik, DPD Golkar Sulsel termasuk dalam barisan pendukung agar capres dibahas di Rapimnas. Sulsel selama ini dknela sebagai daerah pendukung fanatik JK.   Pelaksana harian Ketua DPD Golkar Suksel, HM Rum, menyatakan bahwa Rapimnas tak perlu tabu membicarakan Pilpres dan capres. Meski menyebut kader Golkar seperti JK, Agung Lakson, Sultan HB X, dan Aburizal Bakrie sebagai tokoh yang layak, namun HM Rum menegaskan bahwa duet SBY-JK perlu diberi kesempatan lagi. "Amat bijak jika SBY-JK diberi kesempatan karena kinerjanya sudah terlihat," cetusnya.   Masuknya nama SBY sebagai capres Golkar juga dilontarkan DPD Golkar Sulawesi Tenggara. "Kalau hasil survay dia (SBY) masih tinggi, apa salahnya, kenapa tidak kita usung lagi. Tetapi kalau hasil surveinya rendah, sementara JK dan kader Golkar lainnya tinggi, ya kita dukung kader sendiri," cetus sang Jubir.   Desakan Golkar segera menggulirkan capres/cawapres juga disampaikan orgaisasi underbow Golkar seperti Majelis Dakwah Indonesia, Gakari, Satkar Ulama dan MKGR.   Sedangkan DPI I Golkar lainnya seperti Riau, Sumut, Sumsel, Kepri, Jateng, Jabar dan Jatim lebih memilih agar Golkar fokus pada pemilihan legislatif.   Ketua DPD Golkar Sumsel Alex Noerdin mengatakan, jika Golkar mau menang Pilpres maka yang dimenangkan terlebih dulu adalah Pemilu legislatif. "Kalau mau menang (Pipres), DPP fokus saja dulu memenangkan Pemilu legislatif. Jangan kemana-mana," cetusnya.   JK Tak Mau Tiru Akbar Menanggapi desakan soal capres, Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla mengatakan, pada Pemilu 2004 Golkar mesi menang namun perolehan suaranya tidak sebanding dengan penambahan jumlah pemilih. "Itu karena Golkar tidak fokus dan sibuk ngomongin pilpres," tuturnya.   Munculnya nominasi capres, katanya, justru memecahkan perhatian. Golkar, katanya, tidak mau mundur ke belakang dan mengulangi 2004. Apalagi, katanya, meski Golkar menang Pemilu 2004 namun yang diusung sebagai capres justru bukan kader sendiri.   "Kita tak mau mengulangi itu. Jadi saat ini kita harus tetap fokus memenangkan Pemilu legislatif, " ujar JK.(ara/JPNN)

Berita Selanjutnya:
KPU Akan Panggil KPU NTB

JAKARTA - Suara-suara dari Dewan Pengurus Daerah tingkat I (DPD I) Golkar yang menginginkan agar wacana capres/cawapres dibahas di Rapimnas IV Golkar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News