Wacana Pemindahan Ibu Kota, Demokrat: Belum Dengar Tuh

jpnn.com, JAKARTA - Wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke daerah lain di Indonesia kembali bergulir. Ini setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali membahasnya dalam rapat terbatas Kabinet Kerja di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/4).
Wakil Ketua Komisi II DPR Herman Khaeron mengaku belum mendapat informasi utuh ihwal wacana pemindahan ibu kota tersebut. Sebab, ujar Herman, dari dulu pemindahan ibu kota masih sebatas wacana.
"Kami belum secara utuh mendapatkan informasi ini, karena dari dulu juga selalu menjadi wacana," kata Herman kepada JPNN.com, Senin (29/4).
BACA JUGA: Pilpres Selesai, Jokowi Bahas Pemindahan Ibu Kota
Herman memahami bahwa Jokowi tengah mencari isu seksi yang bisa menetralisir situasi saat ini. Hanya saja, ujar Herman, kalau pun benar ingin memindahkan ibu kota maka dia meminta presiden mematangkan. DPR siap untuk membahasnya.
Wakil Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat itu mengingatkan pemindahan ibu kota negara harus benar-benar komprehensif dan mempertimbangkan berbagai aspeknya.
"Karena jika pemindahan itu ke luar Jawa, maka salah satunya akan juga memindahkan banyak pegawai dengan keluarganya," kata Herman.
BACA JUGA: 3 Alternatif Ibu Kota Baru Indonesia
Herman mengingatkan pemindahan ibu kota negara harus benar-benar komprehensif dan mempertimbangkan berbagai aspeknya.
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi