Wacanakan Sidang Tahunan MPR
Sebagai Momen Pertanggungjawaban Pemerintah
Sabtu, 30 Oktober 2010 – 07:04 WIB

Wacanakan Sidang Tahunan MPR
JAKARTA - Sidang tahunan (ST) MPR diwacanakan untuk kembali dihidupkan. Melalui forum formal kenegaraan tersebut, presiden diberi kesempatan untuk mempertanggungjawabkan progress report pemerintahannya dalam setahun. Pakar hukum tata negara Irman Putera Sidin menuturkan, bertepatan dengan setahun pemerintahan SBY pada 20 Oktober 2010, sebagian masyarakat perkotaan memprotes kinerja pemerintah. Irman menambahkan, format sidang tahunan yang akan kembali dihidupkan itu mesti berbeda dari sidang tahunan yang sudah dihapus. Saat itu, sidang tahunan MPR lebih didominasi pidato presiden. "Bentuknya harus dialog. Biarkan 560 anggota DPR dan 132 anggota DPD itu menginterupsi semua. Tapi, waktunya dibatasi. Sampai tiga hari bersidang nggak apa-apa. Tidak ada yang perlu ditakuti," ujarnya lantas tersenyum.
Menurut dia, fakta tersebut seharusnya diformalkan menjadi tugas parlemen untuk menagih janji presiden setiap tahun. Forumnya adalah sidang tahun MPR yang dihapus sejak 2004. "Seharusnya sidang tahunan itu dilembagakan kembali. Perlu direorganisasi menjadi proses formal forum MPR," kata Irman dalam diskusi Urgensi Amandemen UUD 1945 di gedung DPD kemarin (29/10).
Baca Juga:
Untuk memperkuat sidang tahunan itu, dia mengusulkan agar diatur melalui UUD 1945. Artinya, hal tersebut juga perlu diikutkan sebagai salah satu materi dalam amandemen konstitusi. Dulu, sidang tahunan MPR hanya diatur dalam Peraturan Tata Tertib MPR RI Tahun 2000.
Baca Juga:
JAKARTA - Sidang tahunan (ST) MPR diwacanakan untuk kembali dihidupkan. Melalui forum formal kenegaraan tersebut, presiden diberi kesempatan untuk
BERITA TERKAIT
- Ahmad Dhani Irit Bicara Saat Hadiri Pemeriksaan di MKD DPR
- Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur
- Kapan Jadwal Pelantikan Afni sebagai Bupati Siak? KPU Menjawab
- Sidang Kabinet Seharusnya Bahas Persoalan Bangsa, Bukan Ijazah Palsu
- Nilam Sari Harapkan Sisdiknas Baru Atasi Kesenjangan Pendidikan di Daerah 3T
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi