Waduh! 6 Produsen Minyak Goreng Tutup, Menperin Diminta Bertindak
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah segera menyelesaikan persoalan minyak goreng.
Pasalnya, direktur eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) melaporkan saat ini ada enam produsen migor yang berhenti produksi karena tidak mendapat pasokan CPO (crude palm oil).
Oleh karena itu, Mulyanto mendesak pemerintah untuk hadir memastikan CPO DMO (domestic market obligation) untuk industri migor nasional ini mengalir dengan baik.
"Masalah utamanya kan di titik ini. Kalau produksi aman tentunya perlahan tapi pasti distribusi juga akan aman," terang Mulyanto dalam keterangan yang diterima JPNN.com, di Jakarta, Senin (7/3).
Pemerintah sebagai sebuah tim yang utuh berkoordinasi secara intens dan komprehensif dari hulu hingga hilir, agar soal kelangkaan migor ini segera diselesaikan.
"Jangan berhenti pada kebijakan di bagian hilir, sementara bagian hulunya tidak dibenahi. Kelangkaan ini sudah lewat satu bulan, apalagi sebentar lagi kita segera akan memasuki bulan Ramadan," tegas Mulyanto.
Pemerintah juga diminta memastikan agar aliran dari kuota DMO CPO yang dipatok pada harga sebesar Rp 9.300 per kilogram berjalan efektif, lancar mengalir masuk ke industri migor.
"Ini sudah enam produsen migor tutup. Jangan nunggu lebih banyak korban produsen lagi, dan kelangkaan migor semakin menggila," tandas politisi senior PKS itu.
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah segera menyelesaikan persoalan minyak goreng di tingkat produsen CPO.
- Sekjen Gelora: Seingat Saya, Kalangan PKS Selama Kampanye Menyerang Prabowo-Gibran
- Habib Aboe Tegaskan PKS dan PKB Siap Bekerja Sama di Pilkada Serentak 2024
- Soal Putusan MK, HNW Singgung Perbaikan untuk Pemilu ke Depan
- PKS Bakal Sambangi Markas PKB Malam Ini, Bahas Pertemuan Cak Imin-Prabowo?
- Bagaimana Sikap PKS dan NasDem di Pemerintahan Prabowo-Gibran? Begini Kata Surya Paloh
- Habib Aboe Tegaskan Kunjungan PKS ke Nasdem dan PKB Bukan untuk Perpisahan