Waduh! 6 Produsen Minyak Goreng Tutup, Menperin Diminta Bertindak

Waduh! 6 Produsen Minyak Goreng Tutup, Menperin Diminta Bertindak
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah segera menyelesaikan persoalan minyak goreng. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah segera menyelesaikan persoalan minyak goreng.

Pasalnya, direktur eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) melaporkan saat ini ada enam produsen migor yang berhenti produksi karena tidak mendapat pasokan CPO (crude palm oil).

Oleh karena itu, Mulyanto mendesak pemerintah untuk hadir memastikan CPO DMO (domestic market obligation) untuk industri migor nasional ini mengalir dengan baik.

"Masalah utamanya kan di titik ini. Kalau produksi aman tentunya perlahan tapi pasti distribusi juga akan aman," terang Mulyanto dalam keterangan yang diterima JPNN.com, di Jakarta, Senin (7/3).

Pemerintah sebagai sebuah tim yang utuh berkoordinasi secara intens dan komprehensif dari hulu hingga hilir, agar soal kelangkaan migor ini segera diselesaikan.

"Jangan berhenti pada kebijakan di bagian hilir, sementara bagian hulunya tidak dibenahi. Kelangkaan ini sudah lewat satu bulan, apalagi sebentar lagi kita segera akan memasuki bulan Ramadan," tegas Mulyanto.

Pemerintah juga diminta memastikan agar aliran dari kuota DMO CPO yang dipatok pada harga sebesar Rp 9.300 per kilogram berjalan efektif, lancar mengalir masuk ke industri migor.

"Ini sudah enam produsen migor tutup. Jangan nunggu lebih banyak korban produsen lagi, dan kelangkaan migor semakin menggila," tandas politisi senior PKS itu.

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto meminta pemerintah segera menyelesaikan persoalan minyak goreng di tingkat produsen CPO.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News