Waduh, Dua Bocah Membawa Dua Mortir Masih Aktif Peninggalan Perang Dunia II, Akhirnya...

Waduh, Dua Bocah Membawa Dua Mortir Masih Aktif Peninggalan Perang Dunia II, Akhirnya...
Anggota Koramil 1604-07/Amarasi, Letnan Dua Akmar saat memeriksa dua buah mortir peninggalan Perang Dunia II di Jalan Timor Raya, samping Pospol Oesapa, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang. Mortir yang masih aktif ini mempunyai daya ledak tinggi. FOTO: Timor Express/JPNN.com

jpnn.com - KUPANG – Dua orang bocah, Rabu (13/1) sekira pukul 14.00 Wita, ditemukan membawa dua buah mortir yang masih aktif serta berdaya ledak tinggi. Usut punya usut ternyata kedua bocah itu tidak tahu bahwa itu adalah benda paling berbahaya, karena merupakan mortir peninggalan Perang Dunia II. Mereka hendak menjualnya ke besi tua di jalan Timor Raya, samping Pospol Oesapa, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima-Kupang.

Ketika dalam perjalanan ke tempat penimbangan besi tua itulah, salah satu anggota Koramil 1604-07/Amarasi, Letnan Dua Akmar secara kebetulan berpapasan dengan mereka, persisnya di depan Kantor Pegadaian Oesapa. Letda Akmar lalu turun dari kendaraannya dan mendapati kedua bocah itu dan meminta dua buah mortir tersebut.

Tanpa ba bi bu, keduanya langsung menyerahkan motrir itu, kemudian pamit hendak kencing. Namun ternyata, keduanya kabur karena takut, sebelum diidentifikasi nama mereka.

Letda Akmar kepada Timor Express (Grup JPNN.com) mengaku, “Ketika saya melintas tadi, saya ketemua dengan mereka. Setelah saya perhatikan, ternyata yang dikira besi tua itu ternyata mortir. Saya lalu beritahukan ke mereka bahwa yang dibawa itu bukan besi tua tapi mortir,” kata Akmar.

Masih, menurutnya, setibanya di depan pintu pagar Pegadaian, kedua bocah itu lalu meminta izin hendak buang air kecil namun akhirnya melarikan diri karena takut. Selanjutnya, penemuan bahan peledak peninggalan perang dunia II itu disampaikan ke atasannya. Oleh atasannya, Akmar lalu diarahkan untuk menginformasikan ke Mako Brimobda NTT.

Sekira pukul 16.00 Wita, Satbrimobda NTT langsung terjun ke lokasi penemuan mortir tersebut dan melakukan evakuasi.

“Kita perkirakan, kedua mortir ini merupakan peninggalan perang dunia kedua karena dari bentuk luarnya saja sudah karat namun masih utuh. Dan kedua mortir itu juga masih aktif,” jelas Kanit Satu Subden II anti teror, Ipda Sigit Afrianto. Dirinya mengaku, kedua mortir itu mempunyai daya ledak tinggi dan mematikan.

Sekadar diketahui, kedua mortir tersebut memiliki bobot 40 kg. Satbrimobda NTT lalu membawa kedua mortir itu ke Mako Brimodda NTT untuk kepentingan pengamanan. Terpantau Timor Express, penemuan mortir tersebut juga menyedot perhatian warga Kelurahan Oesapa termasuk warga yang melintas di Jalan Timor Raya. Banyak warga menjadikan momen tersebut sebagai tontonan gratis sehingga arus lalu lintas mengalami kemacetan.(gat/fri/jpnn)


KUPANG – Dua orang bocah, Rabu (13/1) sekira pukul 14.00 Wita, ditemukan membawa dua buah mortir yang masih aktif serta berdaya ledak tinggi.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News