Waduh, Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Diabetes pada Pria?

Waduh, Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Diabetes pada Pria?
Ilustrasi. Foto: Pixabay

jpnn.com - Menurut studi yang dirilis pada Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, pria yang kurang waktu tidur atau suka tidur berlama-lama, memiliki risiko yang lebih tinggi terkena diabetes.

Menurut author studi Femke Rutters, mereka yang memiliki kebiasaan seperti yang disebutkan di atas cenderung menderita diabtes tipe 2 di kemudian hari.

Adapun jenis diabetes yang terbentuk dari kebiasaan di atas adalah diabetes tipe 2, kondisi yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk menghasilkan insulin secara efektif.

Studi ini sendiri setidaknya melibatkan 788 pria dan wanita sehat berusia antara 30-60 dari 19 negara di Eropa yang juga merupakan bagian dari studi European Relationship between Insulin Sensitivity and Cardiovascular Disease (EGIR-RISC).

Adapun yang menjadi fokus para peneliti yang terlibat dalam studi ini adalah seberapa banyak waktu yang digunakan partisipan untuk tidur di malam hari serta pemantauan aktivitas partisipan melalui sensor gerak.

Dari situ ditemukan bahwa dari pria yang memiliki waktu tidur rata-rata 7 jam setiap malamnya, yang merupakan lamanya waktu tidur yang dianjurkan, mereka yang tidur kurang atau lebih dari 7 jam setiap malamnya memiliki metabolisme buruk terhadap glukosa.

“Pada pria, tidur terlalu lama atau kurang berkaitan dengan kurangnya responsifitas pada sel tubuh dalam menghasilkan insulin, mengurangi asupan glukosa dan meningkatkan resiko terkena diabetes di masa mendatang,” jelas Rutters seperti dikutip dari Medical News Today.

“Meski anda sehat, tapi tidur terlalu lama atau kurang dari yang dianjurkan bisa memberikan dampak buruk pada kesehatan. Riset ini menunjukan betapa pentingnya tidur sebagai salah satu aspek kunci terhadap kesehatan metabolism glukosa,” tambah Rutters.

Studi menunjukkan bahwa pria yang kurang waktu tidur memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes

Sumber Pojoksatu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News