Waduh, Pemakaman Terbesar Amerika Serikat Sudah Penuh
jpnn.com, CALIFORNIA - Rose Hills Memorial Park and Mortuary di Whittier, California, mungkin merupakan pemakaman terbesar di Amerika Utara, tetapi taman seluas 1.400 hektare itu sedang berjuang menghadapi jumlah jasad yang menunggu layanan pemakaman akibat lonjakan kematian COVID-19.
Kendati ada banyak fasilitas di Rose Hills, keluarga-keluarga harus menunggu sekitar satu bulan sebelum mereka mendapatkan layanan pemakaman bagi orang yang mereka sayangi.
CEO sekaligus kepala Rose Hills, Patrick Monroe, mengatakan kepada Reuters bahwa terjadi peningkatan drastis untuk layanan pemakaman sejak liburan Thanksgiving pada November. Permintaan layanan mencapai hampir dua kali lipat.
Rose Hills menyediakan sejumlah besar unit pendingin untuk menangani jasad tambahan.
Taman itu juga mendirikan tenda untuk menggantikan kapel di lokasi serta menerapkan berbagai metode baru, seperti siaran langsung layanan pemakaman bagi keluarga.
"Pelukan tidak bisa digantikan," kata Monroe, "Pepatah lama berbunyi berbagi kesedihan sama dengan mengurangi kesedihan itu sendiri ... Anda tidak bisa melakukannya dengan baik melalui Zoom."
Staf di Rose Hills juga terlihat sangat stres, ungkap Monroe, sebab mereka menyaksikan kesedihan para keluarga.
"Sayangnya, bagi banyak keluarga ini adalah pertama kalinya mereka melihat mendiang secara langsung sebab mereka tidak dapat melakukannya saat masih di rumah sakit, sehingga peristiwa yang sangat traumatik bahkan menjadi lebih sensitif," katanya.
Kendati ada banyak fasilitas di Rose Hills, keluarga-keluarga harus menunggu sekitar satu bulan sebelum mereka mendapatkan layanan pemakaman bagi orang yang mereka sayangi
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- Jaga Hati
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros
- Kecewa Berat, Palestina Tinjau Ulang Hubungan dengan Amerika Serikat