Waduuuhh... Analisa Keuangan Pelindo II Oleh Tiga Lembaga Ini Mencurigakan
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Pansus Angket Pelindo II DPR, Moh. Nizar Zahro mengatakan analisa keuangan terhadap PT Pelindo II untuk kepentingan perpanjangan kontrak pengelolaan Jakarta International Container Terminal (JICT) dengan perusahaan Hong Kong, Hutchison Port Holding (HPH), mencurigakan.
Kecurigaan Pansus Pelindo II menurutnya terjadi karena analisa oleh tiga lembaga keuangan, yakni Deutch Bank (DB), FRI (Finance Research Insitute), dan Bahana Sekuritas berbeda satu sama lain.
"Laporan analisis keuaangan mereka (terhadap Pelindo II) berbeda. Ada ketidak sinkronan analisa keuangan padahal dasar-dasar perpanjangan kontrak Agustus 2015 antara Pelindo II dengan HPH adalah analisa keuangan," kata Nizar sebelum rapat Pansus Pelindo II dengan ketiga lembaga tersebut, Rabu (18/11).
Nizar menyebutkan kecurigaan juga didasarkan pada nilai kontrak JICT tahun 2014 yang hanya sebesar USD 215 juta. Angka ini masih lebih rendah dibanding nilai kontrak tahun 1999 ketika ekonomi Indonesia masih terpuruk, yakni sebesar USD 220 juta.
"Tentu ini menimbulkan kecurigaan kenapa harganya hanya USD 215 juta selama 30 tahun dan ada adendum kontrak pembayaran deviden yang berubah," jelasnya.
Di sisi lain, perhitungan yang dilakukan oleh Deutch Bank berbeda dengan FRI. Sementara Bahana Sekuritas terkesan membela hasil analisa yang dilakukan DB. Sehingga persoalan ini menimbulkan kecurigaan ada konflik kepentingan antara ketiga lembaga tersebut. Apalagi posisi DB juga selaku pemberi pinjaman kepada perusahaan pelat merah pimpinan RJ Lino.
"Kejanggalan ini yang ingin kami dalami hari ini dari ketiga lembaga itu," pungkas Ketua DPP Gerindra itu.(fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Pansus Angket Pelindo II DPR, Moh. Nizar Zahro mengatakan analisa keuangan terhadap PT Pelindo II untuk kepentingan perpanjangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemerintah Terus Berupaya Memberantas Judi Online dan Pinjol Ilegal
- Sinkronisasi Data Korban Galodo Sumbar, BNPB: 61 Orang Meninggal
- Uni Irma Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Bantu Petani Korban Galodo Sumbar
- Baru Keluar Lapas, Residivis Sabu-Sabu Ini Ditangkap Lagi
- Irjen Helmy Keluarkan Instruksi, Preman di Lampung Siap-Siap Saja
- TB Hasanuddin Tegaskan Pulau di Indonesia Tidak Boleh Diperjualbelikan