Wagub Sumbar: Produksi Kedelai Sumbar Anjlok

Wagub Sumbar: Produksi Kedelai Sumbar Anjlok
Kedelai. Foto: jawapos

”Kita punya target 15.000 hektare. Bagaimanapun caranya, dinas terkait harus membantu sarana dan prasarana,” tegas Nasrul.

Jika sarana dan prasarana bagus, diyakini hasil kedelei Sumbar mampu menggenjot perekonomian petani. Apalagi, dalam intruksi Kementerian Pertanian ini, TNI-AD juga diminta untuk membantu percepatan perluasan lahan tanam kedelai. “Jika hasilnya sesuai yang diharapkan, otomatis, kita tidak lagi mendatangkan dari daerah lain,” beber mantan Bupati Pessel itu.

Penurunan produksi kedelai juga diakui oleh Kepala Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar, Candra. Menurutnya, kebutuhan kedelai untuk masyarakat Sumbar mencapai 2.892 ton per tahun. Sedangkan produksi kedelai Sumbar per tahunnya hanya berkisar diangka 1.400 ton.

”Produksi kedelei Sumbar tidak stabil dari tahun ke tahun. Bahkan cendrung menurun sejak tahun 1996 hingga 2006. Padahal, tahun 1996 produksi kedelei Sumbar mencapai 13.408 ton, turun tahun 2000 sebesar 12.686 ton. Dan merosot tajam tahun 2006 dengan produksi hanya 1.438 ton,” ujarnya.

Saat ini, kata Candra, Sumbar akan kembali menggiatkan penanaman kedelai. Setidaknya, ada sepuluh kabupaten yang memiliki lahan berpotensi kedelei. Di antaranya, Kabupaten Pasaman, Padangpariaman,  Pasaman Barat,  Limapuluh Kota,  Agam,  Tanahdatar, Sijunjung,  Dharmasraya,  Solok Selatan dan Kabupaten Pesisir Selatan.

“Khusus di Solsel, kami targetkan, ada 2.500 hektare lahan kedelai. Saat ini, sudah terealisasi sekitar 1.540 hektare, yang terluas terdapat di Jorong Sungaisundra mencapai 600 hektare,” tutupnya. (jpg)

Usaha kecil tempe dan tahu di Sumatera Barat (Sumbar) saat ini sedang tumbuh dengan baik.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News