Wahai Pelaku Industri Kreatif, Janganlah Kalian Saling Sikut

Wahai Pelaku Industri Kreatif, Janganlah Kalian Saling Sikut
Keseruan Tercipta Ketika Raisa Tampil Menghibur. Foto Radar Gresik/JPNN.com

Justru dengan berkolaborasi lintas genre, Raisa punya kesempatan menambah wawasan musik sekaligus mengetahui tipe penggemar musik metal.

”Kalau pada akhirnya ada yang kurang suka dengan kolaborasi saya dan artis lain, itu bukan masalah besar,” katanya.

”Yang paling penting dalam kolaborasi adalah percaya sama partner dan jangan egois,” imbuh Raisa.

Setelah Raisa, giliran Vidi Aldiano yang berbicara untuk tema Scaling Collaboration to The Next Level. Vidi mengungkapkan hal yang hampir sama dengan Raisa.

”Industri kreatif membutuhkan kerja sama agar bisa berkembang,” kata Vidi.

Saat awal karir, Vidi sempat galau lantaran banyak label yang menolak demo albumnya. Akhirnya, dia merilis album pertamanya, Pelangi di Malam Hari, di bawah label yang dia buat sendiri.

Berkat kerja sama dengan radio dan distributor, album pun bisa terjual dengan baik. Nama Vidi tenar dan bahkan dilirik oleh salah satu label yang pernah menolak demonya. Pada momen itulah, Vidi mengakui pentingnya kolaborasi.

Untuk album terbarunya, Persona, Vidi menggandeng Kreavi, platform yang beranggota para desainer muda Indonesia. Para desainer itu lantas membuat artbook Persona yang berisi lukisan atau gambaran visual dari lagu-lagu di album Persona.

Raisa berbagi pengalamannya melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak saat menjadi pembicara di acara Ideafest 2017

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News