Wajah Musafir Hancur Dicangkul Sama Mustofa, Puniah Berteriak, Dor!

Wajah Musafir Hancur Dicangkul Sama Mustofa, Puniah Berteriak, Dor!
Lokasi rumah korban yang dipasang garis polisi. Di dalam kamar rumah inilah Musafir alias Safir dicangkul hingga tewas. Inset, jenazah Safir saat masih di lokasi kejadian. Foto: Iwan Andrik/Jawa Pos Radar Bromo

Teriakan Puniah pun terdengar tetangganya saat itu. Seorang tetangga korban lantas datang ke rumah itu.

Melihat ada orang datang, pelaku keluar dan lari dari rumah. Ia berjalan kaki menuju jalan raya Pasuruan-Surabaya, dari rumahnya. Cangkul dibawanya kabur.

Saat kabur itu, Tofa berpapasan dengan Fathoni, tetangga mereka yang lain.

Fathoni pun keheranan melihat pelaku berjalan kaki sambil membawa cangkul.

Khawatir ada sesuatu, Thoni –panggilannya- menuju rumah Tofa. Saat itulah, dia mendapat informasi Tofa baru saja mencangkul adiknya.

Ia bersama warga kemudian mengadukan kejadian itu ke Pos Lantas PIER. Dari laporan itulah, petugas kemudian mengejar pelaku.

Petugas mengejar pelaku hingga sampai di Pandelegan, Desa Raci, Kecamatan Beji, sekitar pukul 11.30.

Tim gabungan Polisi Lalu Lintas bersama TNI menemukan pelaku di tepi jalan raya Pasuruan-Surabaya, Dusun Pandelegan, Desa Raci.

Wanita itu langsung berteriak hingga mengundang warga berdatangan setelah melihat Musafir bersimbah darah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News