Wajar Anies Baswedan Mengeluh dan Stres
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai wajar keluhan yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat diwawancarai salah satu media Australia beberapa waktu lalu.
Pasalnya, Anies seorang kepala daerah, tetapi terkesan tidak bisa berbuat banyak karena terganjal kebijakan pemerintah pusat.
"Wajar jika Anies mengeluh. Karena sebagai gubernur tak bisa power full dalam menangani persoalan Corona di Jakarta. Banyak keinginan dan kebijakan Anies yang terhalang oleh pemerintah pusat," ujar Ujang kepada jpnn.com, Sabtu (16/5).
Menurut dosen di Universitas Al Azhar Indonesia ini, Anies ingin menunjukkan dirinya bukan seorang superman. Butuh dukungan pemerintah pusat dalam memutus mata rantai pandemi Covid-19.
Namun yang terjadi justru pemerintah pusat terkesan tidak memberikan support terhadap keinginan dan kebijakan tersebut.
"Anies ingin A, tetapi pemerintah pusat ingin B. Jadinya tak ketemu," katanya.
Direktur eksekutif Indonesia Political Review ini menilai, kebijakan-kebijakan pemerintah pusat juga terkesan berubah-ubah, bertabrakan, dan bertentangan soal pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Saya kira kebijakan pemerintah pusat soal PSBB yang terkesan berubah-ubah merugikan Anies," kata Ujang.
Langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengambil kebijakan di tengah pandemi Covid-19 selalu terhalang pemerintah pusat.
- Gegara Ini Pemprov DKI Bakal Nonaktifkan 92 Ribu NIK Warga
- Siap-Siap, ASN DKI yang Bolos Bakal Dapat Sanksi Tegas Dari Heru Budi
- Heru Budi Tegaskan tidak Ada WFH Bagi ASN Pemprov DKI Jakarta
- Anies Sebut Open House Saat Idulfitri Hanya Ada di Indonesia
- ASN DKI Diminta Tak Perpanjang Libur Lebaran, Heru: Tanggal 16 Saya Akan Sidak
- Terungkap! Kecurangan KPPS Bikin Suara Anies Baswedan Meroket di Tapteng