Wajar Publik Ragu Polda Metro Bisa Ungkap Kasus Tewasnya Brigadir J, Ini Indikasinya

Wajar Publik Ragu Polda Metro Bisa Ungkap Kasus Tewasnya Brigadir J, Ini Indikasinya
Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran tampak berpelukan. Foto: tangkapan layar video yang beredar di grup awak media

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kepolisian Bambang Rukminto menyebut wajar saja publik ragu pengungkapan kasus tewasnya Brigadir Nofryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Publik menilai Polri tidak transparan dan akuntabel, sebab menyerahkan penuntasan kasus tewasnya anggota Brimob itu ke Polda Metro Jaya.

Menurut Bambang, keraguan itu terpantik setelah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran terekam memeluk erat Kadiv Propam Polri yang sudah dinonaktifkan, Irjen Ferdy Sambo.

"Sorotan masyarakat tentu akan mengarah pada objektivitas Kapolda Metro," kata peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) itu melalui layanan pesan, Minggu (24/7).

Brigadir J diketahui tewas dalam insiden yang disebut kepolisian sebagai peristiwa baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Polisi mengeklaim Brigadir J tewas dalam baku tembak yang terjadi pada Jumat (8/7) itu dengan Bharada E.

Menurut Bambang, seorang penanggung jawab dalam pengungkapan kasus, sebaiknya tidak bertemu dengan pihak yang berkaitan dengan perkara.

Irjen Fadil dalam kasus tewasnya Brigadir J, tentu menjadi penanggung jawab pengungkapan perkara.

Menurut Bambang, keraguan publik itu terpantik setelah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran terekam memeluk erat Irjen Ferdy Sambo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News