Wajib Karantina

Oleh Dahlan Iskan

Wajib Karantina
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Mereka itulah sebenarnya yang wajib karantina. Untuk kepentingan mereka sendiri.

Tentu juga untuk kepentingan umum. Banyaknya orang meninggal karena Covid telah menimbulkan kepanikan masal. Juga menguras energi.

Beda dengan di Taiwan, kita punya masalah besar: siapa yang punya data itu. Lalu akan diapakan data itu.

Sebenarnya yang punya kepentingan nomor satu kegunaan data itu adalah keluarga masing-masing.

Saya yakin siapa saja yang sudah berumur sekitar 30 tahun masih punya bapak dan ibu. Atau salah satunya. Bahkan mungkin masih punya kakek/nenek.

Bapak-ibu-kakek-nenek itulah yang berpotensi punya salah satu dari empat penyakit komorbiditas itu. Dengan demikian, data siapa saja yang punya penyakit komorbiditas itu sebenarnya sudah ada.

Hanya saja tidak disatukan dalam database di satu kota/kabupaten. Atau satu provinsi. Atau satu negara. Data itu masih tercecer di keluarga masing-masing.

Mereka inilah yang semestinya mutlak tidak boleh dekat-dekat dengan penderita Covid-19. Sayangnya kita tidak bisa tahu apakah orang yang di dekat kita itu lagi membawa virus atau tidak.

Kalau saja jalan ini bisa ditempuh tidak perlu lagi terjadi heboh pro-Anies atau anti-Anies. Inilah jalan yang bisa dipakai untuk kompromi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News