Waka MPR Harap Patriotisme Perempuan Dapat Dibangkitkan untuk Dorong Kemajuan Bangsa
Rabu, 05 Maret 2025 – 22:25 WIB

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat saat membuka diskusi bertema 'Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025-Patriotisme Perempuan: Dulu, Kini, dan Nanti' yang dilaksanakan MPR bersama Forum Diskusi Denpasar 12 dan Keluarga Besar Wirawati Catur Panca di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/3). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI
"Bila angle itu yang dipakai saya tidak melihat ada regresi," ujar Saur.
Saur khawatir label yang dibuat terhadap perempuan dan laki-laki itu memperkuat diskriminasi.
Saur mencontohkan kata bangsawan tidak ada bangsawati, negarawan tidak ada negarawati, rupawan tidak ada rupawati.
"Mengapa sampai ke kita ada kata taruna dan taruni? Taruna itu berasal bahasa Pali rumpun Indo Arya yang artinya muda," ujarnya.
Jadi, Saur menegaskan justru penciptaan bahasa itulah yang menyebabkan penguatan diskriminasi.
Menurut Saur, kondisi tersebut harus dikoreksi melalui alam pikiran dalam berbahasa. (mrk/jpnn)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat diskusi bertema 'Peringatan Hari Perempuan Internasional 2025-Patriotisme Perempuan: Dulu, Kini, dan Nanti', Rabu (5/3)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
BERITA TERKAIT
- Perempuan Diajak Beraktivitas di Marina Suntastic Run 2025
- RS Siloam Skrining 1.000 Perempuan di Yogyakarta dalam 3 Hari
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Waka MPR Sebut Kehadiran Prabowo Saat May Day Wujud Komitmen Keberpihakan Kepada Buruh
- Lestari Moerdijat: Jadikan Momentum Hari Buruh untuk Mempercepat Lahirnya UU PPRT
- Atasi Darurat Sampah, Waka MPR Lestari Moerdijat Sebut Sejumlah Hal yang Harus Dilakukan