Wakapolri Datangi Kantor Komnas HAM, Bahas Hal Penting Soal Penembakan Brigadir J
Sebut saja peristiwa kerusuhan di sekitar kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan penembakan kilometer 50.
Dalam pekerjaannya, Komnas HAM bakal menguji data, mencari barang bukti, dan melakukan pemeriksaan.
Lalu hasilnya diserahkan sebagai kesimpulan dan rekomendasi dari Komnas HAM yang kemudian akan ditindaklanjuti oleh tim penyidik Bareskrim Polri.
“Pola-pola seperti itu sebetulnya bukan hal yang baru, jadi sudah pengalaman, saling kenal. Kami menyepakati komnas akan jalan dengan tugas fungsinya sendiri, tim dari Mabes Polri sebagai tim khusus itu juga jalan sendiri,” beber Taufan.
Di tempat yang sama, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono menyebutkan tim khusus Mabes Polri bekerja sesuai standar operasi prosedur (SOP) yang berlaku.
Namun, keduanya tetap akan berkoordinasi apabila membutuhkan data maupun petugas.
“Polri di sini akan bekerja secara profesional, khususnya tim yang sudah dibentuk oleh bapak Kapolri ini, akan bekerja secara profesional, transparan, dan tentunya akuntabel dalam hal ini,” kata Gatot.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkap kronologis penembakan yang dilakukan Bharada E terhadap Brigadir J di kediaman Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7).
Komnas HAM bertemu dengan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono untuk membahas kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J.
- Tenaga Honorer Laporkan Dirut RSUD Sibuhuan ke Komnas HAM
- Rohingya, Mencari Tempat Berlindung
- Komjen Agus Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat 4 Perwira Tinggi Polri
- Banyak Kepala Daerah Tidak Netral Selama Pemilu 2024, Komnas HAM: Politik Uang
- Catatan Komnas HAM: Ratusan Tenaga Kesehatan Kehilangan Hak Pilih Pas Pemilu 2024
- Pantau Pemilu 2024, Komnas HAM Ungkap Persekongkolan 12 Kades di Sidoarjo