Waketum Gerindra Usulkan Tarif MRT Disubsidi

Waketum Gerindra Usulkan Tarif MRT Disubsidi
Arief Poyuono. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuno tak mempersoalkan siapa yang meresmikan moda raya terpadu atau MRT Jakarta, tetapi yang terpenting bagaimana agar tarifnya terjangkau oleh buruh Ibu Kota.

Hal ini disampaikan Arief merespons peresmian MRT Jakarta oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang dipertanyakan netizen, kenapa harus presiden yang meresmikan, bukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Tak perlu dipersoalkan yang meresmikan siapa, atau kenapa Joko Widodo. Yang penting sekarang bisa enggak MRT itu berbasis harga ekonomis yang terjangkau oleh kalangan buruh yang bergaji UMR Jakarta,” ucap Arief, Senin (25/3).

BACA JUGA: Ini Bocoran Tarif MRT Jakarta

Pria yang juga pentolan salah satu organisasi pekerja BUMN ini berpandangan, bila harga karcis MRT itu mahal, maka tidak bisa digunakan oleh buruh karena gajinya sebagian besar hanya habis untuk ongkos naik MRT.

"Bisa-bisa hampir 40 persen gaji buruh Jakarta, kesedot untuk biaya naik MRT," tukas Arief.

Dia menyebutkan, MRT itu dibiayai dari utang semasa Jokowi jadi gubernur DKI. Sehingga, perlu dihitung apakah pendapatannya nanti bisa menutupi pembayaran bunga dan pokok pinjamannya. Atau bila perlu, pemerintah memberikan subsidi supaya ongkosnya murah.

"Paling bagus sih harus disubsidi agar harga tiketnya murah. Kalau soal yang meresmikan itu Jokowi, ya enggak apa-apa. Kang Mas Joko Widodo kan senang manggung biar dapet simpati. Padahal sih gak ada pengaruhnya ke masyarakat Jakarta untuk milih Joko Widodo di Pilpres nanti," tandasnya.(fat/jpnn)


Berita Selanjutnya:
Gerindra: Jokowi Game Over

Pentolan salah satu organisasi pekerja BUMN berpandangan, bila harga karcis MRT itu mahal, maka tidak bisa digunakan oleh buruh karena gajinya sebagian besar hanya habis untuk ongkos naik MRT.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News