Wakil Ketua DPRD Siap Protes jika Samarinda Raih Piala Adipura

Wakil Ketua DPRD Siap Protes jika Samarinda Raih Piala Adipura
Wakil Ketua DPRD Siap Protes jika Samarinda Raih Piala Adipura

Soal pernyataan Wali Kota Samarinda periode 2010-2015, Syaharie Jaang yang menyebut tidak perlu lagi mengikuti program Adipura, Siswadi setuju. “Lebih baik begitu. Soal predikat itu kan nomor sekian. Terpenting adalah bagaimana masyarakat bisa merasakan kotanya nyaman, bersih, tidak macet, dan parkir aman. Soal nanti dapat Adipura atau tidak, itu kan hanya perkara hitam di atas putih,” tuturnya.

Pengamat lingkungan dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Bernaulus Saragih, menyebut wajar Samarinda gagal mendapat predikat Adipura. “Adipura tidak hanya kebersihan dan lingkungan saja yang dinilai. Ada aspek kenyamanan dan keamanan yang juga menjadi indikator. Kalau sampai Samarinda gagal karena kasus tambang, artinya kota ini belum masuk kategori nyaman dan aman, khususnya bagi anak-anak,” terang dia.

“Untung saja digugurkan (gagal mendapat Adipura). Kalau tidak, integritas tim penilai patut dipertanyakan,” selorohnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang sumber terpercaya Kaltim Post (Jawa Pos Group) di lingkup Pemkot Samarinda mengatakan, Samarinda sempat ditulis dalam daftar penerima Piala Adipura. “Tapi, dicoret pada menit akhir sebelum pengumuman,” tegas sumber itu.

Masalahnya, tragedi memilukan di kolam bekas tambang PT Transisi Energi Satunama di Jalan Karang Mulya, Kelurahan Lok Bahu, Sungai Kunjang, Rabu (18/11) lalu, mengubah hasil. Saat itu, Aprillia Wulandari (13) menjadi korban ke-12 yang tewas di lubang bekas tambang. Dia tenggelam tepat ketika Presiden Joko Widodo melawat ke Kaltim. (*/ndy/ril/far/k15/sam/jpnn)

 


SAMARINDA – Kota Samarinda gagal mendapatkan Piala Adipura tahun ini. Diduga, kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan batubara menjadi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News