Wakil Ketua MPR: Materi Sosialisasi Ideologi Pancasila Harus Mudah Dipahami

Wakil Ketua MPR: Materi Sosialisasi Ideologi Pancasila Harus Mudah Dipahami
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Foto: Humas MPR RI

Pada kesempatan itu, Rerie menyampaikan pengalamannya saat menyosialisasikan empat konsensus kebangsaan dengan menerapkan konsep U Theory karya Otto Scharmer.

Menurut dia, U Theory sebagai tawaran model penyampaian bisa dieksplorasi lebih lanjut. Proses inti dalam U Theory adalah observe, retreat-reflect dan act.

Karena itu, menurut Rerie, langkah pertama penyampaian nilai-nilai Pancasila adalah lewat pengoptimalan ruang mendengarkan setiap persepsi dalam perumusan kebijakan.

Mengamati dinamika sosial dampak dari tantangan, membentuk pola pikir positif untuk membangun kesadaran sosial.

“Perwujudan kebijakan pun bersumber dari hasil musyawarah, sehingga pembentukan sistem atau model aksi bisa diimplementasikan,” terangnya.

Menurut Rerie, dengan mendapat masukan dari berbagai pihak, BPIP diharapkan mampu  menyiapkan materi atau modul-modul pembinaan ideologi Pancasila yang mudah dipahami dan mudah diaplikasikan oleh masyarakat luas.

Karena, jelas Rerie, upaya pembinaan ideologi Pancasila yang meluas dan menyasar lebih banyak kalangan semakin mendesak, seiring dengan semakin banyaknya masyarakat kurang memahami Pancasila, yang tercermin dari perilaku keseharian masyarakat yang mulai jauh dari nilai-nilai Pancasila.

Sebagai contoh, tambah Rerie, mulai meluas sikap mendahulukan kepentingan pribadi daripada kepentingan umum dalam hal disiplin menggunakan masker di masa pandemi Covid-19.

Selama ini penyampaian materi dalam proses pembinaan ideologi Pancasila hanya bersifat satu arah, akibatnya peserta hanya menghafal tanpa memahami maknanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News