Wakil Presiden Sebut Aksi 112 Tidak Perlu
jpnn.com - jpnn.com -Jusuf Kalla berpendapat bahwa rencana aksi pada 11 Februari (Aksi 112) nanti tidak perlu dilakukan. Apalagi, situasinya menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada 15 Februari.
"Saya kira tidak perlu, jelang pilkada," ujar Wakil Presiden RI itu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2).
Untuk itu, JK meminta masyarakat untuk menahan diri agar suasana tetap kondusif. "Masyarakat tahan diri untuk tidak memburukkan suasana. Toh semuanya dalam proses hukum. Nanti kacau lagi proses hukum," sebutnya.
Sebagaimana diketahui, puluhan organisasi kemasyarakatan berencana menggelar aksi jalan sehat yang dikemas dalam bentuk pawai pada 11 Februari 2017. Pada aksi tersebut, massa akan melakukan long march dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Monumen Nasional (Monas).
Juru Bicara FPI, Slamet Ma'arif mengatakan bahwa aksi 112 nanti juga mengusung pesan agar umat Islam tidak memilih pemimpin kepala daerah yang beragama nonmuslim.
Sementara itu, Polda Metro Jaya telah mengeluarkan larangan melakukan aksi tersebut. Larangan ini dikeluarkan setelah Polda Metro Jaya berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta, TNI, Panwaslu dan KPU DKI Jakarta. (dna/jpg/jpnn)
Jusuf Kalla berpendapat bahwa rencana aksi pada 11 Februari (Aksi 112) nanti tidak perlu dilakukan. Apalagi, situasinya menjelang pemilihan kepala
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ganjar Dilaporkan ke KPK, JK: Direktur Saya Ditahan, Kantor Didatangi Petugas
- JK Ungkap Parlemen Jalanan Bakal Terjadi Kalau Kejanggalan Pemilu 2024 Tidak Tuntas
- Megawati Sudah Bertemu Sejumlah Tokoh Prodemokrasi, tetapi Tertutup Agar Tak Bising
- JK: Bagi Saya, Pemilu 2024 Menjadi yang Terburuk Sejak 1955
- Soal Rencana Bertemu Megawati, Begini Pernyataan Terbaru JK
- Jusuf Kalla Terpilih Secara Aklamasi Menjadi Ketum DMI 2024-2029