Waktunya Regenerasi Tokoh Politik Bangsa
Oleh: Ghaffar Ramdi

Kaesang mengambil langkah strategis untuk masuk dalam dunia politik dan langsung menduduki jabatan strategis, yaitu Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Terpilihnya Kaesang sebagai pemimpin partai merupakan bukti dari proses regenerasi pelaku politik di negara Indonesia secara perlahan sudah berlangsung.
Pemimpin partai yang selama ini identik dengan tokoh-tokoh yang sudah lama berkecimpung di dunia politik dan dengan rentan usia yang lebih tua dipatahkan oleh Kaesang yang berusia relatif sangat muda.
Selain fenomena gelombang kehadiran sosok anak muda dalam dunia politik yang sudah mulai menampakkan diri dan mengambil peran secara masif seperti yang dilakukan oleh Kaesang.
Regenerasi pelaku politik dalam negeri juga didukung pelaksanaannya oleh partai politik yang mencitrakan diri sebagai partainya anak muda, yaitu PSI.
PSI sudah mulai eksis dan menarik banyak perhatian publik karena partai tersebut tampil sebagai partai anak muda yang menawarkan gagasan baru dari perspektif anak muda.
Kehadiran partai inibdalam dunia perpolitikan nasional dinilai dapat mewakili suara generasi muda dan mendukung proses regenerasi tokoh politik bangsa.
Hal itu juga menjadi angin segar bagi generasi muda karena dengan banyaknya anak muda berpartisipasi dalam dunia politik, aspirasi mereka akan didengar dan diperjuangkan pada kebijakan di level nasional.
Karena tokoh-tokoh politik yang ada rata-rata tidak muda lagi, perlukah dilakukan regenerasi?
- RUU Polri Dinilai Membuat Polisi Superbody
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- Remaja Pembaharu Ashoka Tawarkan Solusi Kreatif Bagi Masalah Sosial dan Lingkungan
- Pemkot Kediri Minta Maaf soal Kesalahan Penulisan Jabatan Kaesang Pangarep
- Politikus PSI Kevin Wu: PIK Tumbuh Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Religi dan Ruang Toleransi di Jakarta
- Dinilai Menginspirasi, Cahaya Manthovani Terima Penghargaan Puspa Nawasena