Waktunya Regenerasi Tokoh Politik Bangsa
Oleh: Ghaffar Ramdi

Dengan kata lain, keberadaan anak-anak muda di level politik mana pun, baik di pemerintahan maupun legislatif, benar-benar mewakili anak muda, bukan orang tua yang dicitrakan sebagai anak muda.
Hal itu menarik karena ketika memasuki tahun-tahun politik seperti sekarang, banyak politisi yang secara usia sudah termasuk tua, demi menarik perhatian dan suara kalangan muda, kemudian menampakkan diri seolah-olah seperti anak muda.
Guna mengantisipasi hal-hal seperti, sudah saatnya anak-anak muda menampakkan diri sebagai tokoh politik dalam negeri.
Terlepas dari semua anggapan yang akan mematahkan semangat anak-anak muda di dunia politik, sebenarnya memang sudah dibenarkan bahwa yang namanya regenerasi itu perlu, termasuk regenerasi tokoh politik bangsa.
Penulis Adalah Mahasiswa Program Studi Hukum Tata Negara UIN Imam Bonjol Padang
Karena tokoh-tokoh politik yang ada rata-rata tidak muda lagi, perlukah dilakukan regenerasi?
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- RUU Polri Dinilai Membuat Polisi Superbody
- Dewan Pakar BPIP Djumala: KAA, Legacy Indonesia dalam Norma Politik Internasional
- Remaja Pembaharu Ashoka Tawarkan Solusi Kreatif Bagi Masalah Sosial dan Lingkungan
- Pemkot Kediri Minta Maaf soal Kesalahan Penulisan Jabatan Kaesang Pangarep
- Politikus PSI Kevin Wu: PIK Tumbuh Jadi Salah Satu Destinasi Wisata Religi dan Ruang Toleransi di Jakarta
- Dinilai Menginspirasi, Cahaya Manthovani Terima Penghargaan Puspa Nawasena