Walah... Pimpinan MKD Diminta tak Banyak Bicarakan Freeport

Walah... Pimpinan MKD Diminta tak Banyak Bicarakan Freeport
Freeport. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Junimart Girsang mengaku ingin segera menyelesaikan kasus dugaan pencatutan nama presiden dan wakil presiden oleh Ketua DPR Setya Novanto. Pasalnya, dia tidak ingin MKD diintervensi seperti ketika kasus Donald Trump.

Politikus PDI Perjuangan itu mengaku banyak mendapat telepon yang memintanya tidak banyak bicara soal skandal pencatutan nama presiden dalam proses perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia (PTFI).

"Teman teman sudah tahu lah. Secepat mungkin, kami mau ini cepat clear. Biar MKD tidak diobok-obok. Banyak dapat telepon jangan banyak bicara lah. Saya tidak merasa itu sebagai tekanan," kata Junimart di gedung DPR Jakarta, Kamis (19/11).

Ia menambahkan, saat ini sebagian masyarakat kurang percaya MKD. Karena itu, MKD ingin menjadikan kasus ini sebagai momentum untuk menunjukkan peran institusi.

Terpisah, Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad mengaku tidak mendapat ancaman saat menangani skandal tersebut. Namun, dia mengaku menerima banyak pesan singkat dan telepon.

"Gak ada. Siapa yang mau ngancem? Kalau di-SMS, ditelepon orang kan biasa. Suka gak suka kan biasa. Iya (orangnya tak dikenal). Kan banyak yang mau minta informasi. Kalau saya sih gak ada yang ngancam," tegas Sufmi. (fat/jpnn)

 


JAKARTA - Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR Junimart Girsang mengaku ingin segera menyelesaikan kasus dugaan pencatutan nama presiden


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News