Wali Kota: Saya Sering Beda Pendapat dengan Ahok karena Bacotnya Terlalu

Wali Kota: Saya Sering Beda Pendapat dengan Ahok karena Bacotnya Terlalu
Massa Aksi Bela Islam II menuntut proses hukum kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok di Jakarta, 4 November 2016. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com - PONTIANAK – Biasanya suasana Jalan Gajahmada Kota Pontianak, Kalimantan Barat, yang ramai dengan warung kopi, semarak dengan banyaknya anak-anak muda nongkrong hingga larut malam.

Tapi Jumat (4/11) malam tampak berbeda. Hampir semua pertokoan, warung kopi, hingga mini market yang biasanya buka 24 jam memilih berkemas lebih awal.  Beberapa polisi tampak berjaga-jaga di sejumlah titik.

Beredar isu, bahwa kawasan Jalan Gajahmada akan diserang. Dan benar saja, menjelang pukul 24.00, ratusan orang berjalan kaki di sepanjang Jalan Gajahmada, dari arah simpang Jalan Patimura dan Diponegoro.

Mereka melakukan sweeping terhadap tempat-tempat usaha milik masyarakat setempat yang masih buka.

Aksi sweeping ini merupakan buntut dari demo 4 November 2016 di Jakarta yang sempat chaos. Massa, yang sebagian besarnya terdiri dari remaja belasan tahun dan pemuda 20-30an tahun tersebut tersulut emosi karena mendapat kabar beberapa pemuka agama menjadi korban dan terluka dalam Aksi Bela Islam II di Jakarta.

“Gara-gara Ahok (Gubernur DKI nonaktif, Basuki T. Purnama) lah ni Bang,” ujar salah seorang dari mereka yang enggan dikutip namanya dan minta dipanggil dengan nama O saja.

O mengaku, ia dan teman-temannya datang dari daerah Tanjung Raya. Mereka mengaku marah dengan aksi kekerasan yang menimpa sebagian tokoh Islam dalam demonstrasi di Jakarta.

Suasana memang sempat mencekam ketika sebuah traffic corn dibakar di Jalan Sultan Hamid II.

PONTIANAK – Biasanya suasana Jalan Gajahmada Kota Pontianak, Kalimantan Barat, yang ramai dengan warung kopi, semarak dengan banyaknya anak-anak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News