Walikota Lhokseumawe Disarankan Bicara dengan Pertamina

jpnn.com - JAKARTA - Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya disarankan untuk segera menemui Dirut Pertamina di Jakarta guna meminta penjelasan mengenai kepemilikan aset PT Arun NGL pasca berhenti beroperasi pada Oktober mendatang.
"Agar tidak simpang siur informasinya, ya walikota bersama pihak Pemprov Aceh segera saja menggelar pertemuan dengan pihak Pertamina," saran Direktur Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara kepada JPNN kemarin (2/9).
Pernyataan mantan anggota DPD RI 2004-2009 itu menanggapi statemen Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya yang mengaku mendapat kabar bahwa Pertamina diam-diam telah menyiapkan PT Arun Bontang Solution (ABS) untuk akan mengambil semua aset PT Arun NGL pasca Oktober mendatang.
Walikota merasa belum diajak bicara, padahal menurutnya, aset itu merupakan hak Pemerintah Aceh dan Pemko Lhokseumawe. Terlebih lagi, belum ada kesepakatan pembagian saham jatah pemda.
JPNN belum berhasil minta tanggapan pihak Pertamina. Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, belum mau mengangkat ponselnya. Ditanya lewat layanan pesan singkat (SMS) juga belum membalas.
Marwan Batubara mengatakan, sudah semestinya pemda mendapatkan jatah saham, sebagaimana diatur di peraturan perundang-undangan.
"Seperti blok Cepu, itu pemda mendapatkan maksimal 10 persen saham," kata Marwan. Hanya saja, diakui itu aturan umum, bukan mengacu pada aturan kekhususan Aceh.
JAKARTA - Walikota Lhokseumawe Suaidi Yahya disarankan untuk segera menemui Dirut Pertamina di Jakarta guna meminta penjelasan mengenai kepemilikan
- Dukung Asta Cita, Pemprov Sumsel Selaraskan Program 3 Juta Rumah dengan Visi Misi HDCU
- Bali Tolak Ormas GRIB Hercules, Kalimat Giri Prasta Tegas
- Identitas 12 Korban Tewas Akibat Kecelakaan Maut Bus ALS
- Kronologi Mobil Nissan Tabrakan Beruntun di Bandung, Pelajar Tewas setelah Terseret 80 Meter
- Bea Cukai-Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan 127 Kg Sabu-Sabu di Aceh
- Perahu Terbalik Diterjang Ombak Besar, Satu Nelayan Pesisir Barat Hilang