Wamenag Zainut: ASN Jangan jadi Duri dalam Daging, Pemantik Intoleransi

Wamenag Zainut: ASN Jangan jadi Duri dalam Daging, Pemantik Intoleransi
Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi saat membuka rakernas Bimas Islam mulai 13-15 Februari di Jakarta. Foto Humas Kemenag

jpnn.com, JAKARTA - Aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Agama harus meningkatkan kualitas kehidupan keberagamaan.

Jajaran Kemenag juga diingatkan akan pentingnya melayani umat dan merawat kerukunan.

ASN Kemenag tidak boleh menjadi duri dalam daging, menjadi pemantik intoleransi maupun hal-hal negatif lainnya yang dapat merusak harmoni dalam keberagaman Indonesia,” tegas Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi saat membuka Rakernas Bimas Islam di Jakarta, Senin (13/2). 

Dia mengajak ASN melangkah membangun Indonesia dengan spirit yang sama, yakni menjadikan agama sebagai inspirasi kemajuan dan kerukunan. Bersama menjadi abdi negara dan pelayanan umat, karena soliditas akan menentukan masa depan umat dan bangsa Indonesia.

Memasuki tahun politik, kata Wamenag, potensi politisasi identitas dapat memperburuk kondisi sosial-keagamaan.

Untuk itu, diperlukan komitmen untuk melaksanakan pesan Deklarasi Damai Umat Beragama yang disampaikan pada peringatan Hari Amal Bhakti ke-77 Kementerian Agama 2023. 

Menurutnya, Pesan Deklarasi Damai Umat Beragama bertujuan memperkuat komitmen kebangsaan untuk merawat kebhinekaan yang menjadi anugerah terbesar bangsa Indonesia.

Dalam deklarasi ini ditegaskan  juga komitmen untuk tidak menggunakan rumah ibadat sebagai tempat kampanye atau aktivitas politik praktis sebagaimana larangan yang tertuang dalam Undang-Undang Pemilu. 

Wamenag Zainut minta ASN di lingkungan Kemenag jangan jadi duri dalam daging, memantik intoleransi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News