Wanita Hamil Labrak Oknum Kades, Minta Pertangungjawaban

Wanita Hamil Labrak Oknum Kades, Minta Pertangungjawaban
Ilustrasi. Foto: dokumen Metrosiantar

Akhirnya RR setuju untuk pulang ke Padang. HS langsung membeli tiket dan memberi uang serta mengantar RR ke loket.

Namun betapa terkejutnya RR, setelah sampai di Padang, justru HS keesokan harinya menyusulnya ke Padang dan tinggal bersama dia selama 2 hari 3 malam dan saat itu dia membawa uang Rp 30 juta lebih.

Pengakuan HS karena ketiadaan pekerjaan di Padang, akhirnya dia berangkat ke Jakarta namun keduanya masih tetap menjalin komunikasi. HS akhirnya kembali ke Sorkam.

“Saat usia kandungan saya memasuki usia 5 bulan, RR tidak lagi dapat menghubungi HS karena sudah ganti nomor HP. Saya berupaya untuk menghubunginya, namun tidak dapat. Setelah selesai lebaran dan mengupayakan informasi dari sana-sini, akhirnya pada Selasa (26/6) bersama kawan-kawan saya mengunjungi rumahnya,” jelasnya.

Dan di sana, katanya, RR langsung ke rumah Ketua BPD (Badan Perwakilan Desa), karena rumah yang sekaligus kantor oknum kades itu tutup dan informasi yang didapatnya dia tidak berada di desa tersebut hingga dirinya kembali sore hari.

“Saya meminta oknum kades berinisial HS bertanggungjawab untuk menikahi saya sesuai janji dia. Jika tidak, saya akan menuntut secara hukum,” tegasnya.

Informasi yang berhasil dihimpun New Tapanuli (Jawa Pos Group), Selasa (26/6) RR datang ke rumah ketua BPD, warga langsung berdatangan termasuk orang tua oknum kades, inisial FS dan istrinya R Br S mempertanyakan permasalahan ini.

Ketua BPD, perangkat desa dan warga langsung melaksanakan pertemuan. Warga mendesak agar oknum kades yang berbuat asusila itu segera diganti, karena sudah mencemari nama baik desa.

Warga Desa Bottot, Kecamatan Sorkam, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, mendadak heboh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News