Wapres Ma'ruf Amin Dorong Penguatan Pertanian dan Pengendalian Inflasi Pangan

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Penguatan Pertanian dan Pengendalian Inflasi Pangan
Wakil Presiden Ma'ruf Amin didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kanan) menyampaikan arahannya pada Rakernas Pembangunan Pertanian 2023 di Jakarta, Rabu (25/1). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

"Realisasi KUR 2020 sebesar Rp 55,3 triliun, realisasinya 110,62 persen dari target Rp 50 triliun," bebernya.

Di 2021 mencapai Rp 85,62 triliun, realisasinya 122,31 persen di atas target Rp 70 triliun.

Kemudian per 30 Oktober 2022 realisasi KUR mencapai Rp 95,43 triliun.

"Realisasinya 106,03 persen dari target Rp 90 triliun," sebutnya.

Lebih lanjut, Mentan Syahrul menyebutkan sektor pertanian di 2023 menghadapi tantangan yang tidak biasa-biasa saja.

Dampak pandemi Covid 19 saat ini belum sepenuhnya pulih dan bahkan muncul varian-varian baru, dampak perubahan iklim dan terjadinya ketegangan geopolitik dunia telah menyebabkan produksi dan distribusi pangan terganggu, serta menyebabkan harga pangan semakin mahal yang dapat menyebabkan krisis pangan dunia.

Mentan Syahrul menyampaikan selain tetap menjalankan program-program peningkatan produksi pangan yang selama ini telah berjalan dengan baik, Kementan pada tahun ini akan memberikan perhatian serius pada program peningkatan kapasitas produksi pangan untuk komoditas pengendali inflasi, seperti cabai dan bawang merah serta untuk mengurangi impor seperti kedelai, jagung, gula tebu, dan daging sapi.

Program berikutnya, yaitu pengembangan pangan substitusi impor, seperti ubi kayu, sorgum, dan sagu untuk substitusi gandum.

Wapres Ma'ruf Amin mendorong penguatan pertanian dan pengendalian inflasi dalam menghadapi krisis pangan dunia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News