Wapres Minta Pengembang Juga Bangun Rusun

Jangan Hanya Bangun Apartemen Mewah

Wapres Minta Pengembang Juga Bangun Rusun
Foto: SETWAPRES
Kalla menegaskan, kota tidak bisa dibiarkan hanya berpihak kepada orang kaya. Karena itu, masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah harus disubsidi oleh orang kaya melalui pembayaran pajak. Hasilnya akan dialokasikan negara untuk menyubsidi bunga rumah susun. ''Kalau beli rumah mewah, bunganya paling tidak 14 persen. Kalau rusun ini, pemerintah menjaga agar bunganya tidak lebih dari 10 persen,'' jelasnya.

Tahun ini, pemerintah memberikan subsidi bunga Rp 2,5 triliun. Kalla menjanjikan alokasi subsidi bunga terus ditingkatkan hingga menjadi Rp 10 triliun untuk rumah susun dan rumah susun bagi pekerja di kawasan-kawasan industri. Khusus untuk rumah susun di Kemayoran, Kalla meminta agar luas lahan milik pemerintah di bekas Bandara Kemayoran ditingkatkan hingga sepuluh persen dari total luas lahan 460 hektare.

''Sekarang baru 1,7 hektare. Masih jauh dari 50 hektare lahan minimal yang harus dibangun untuk rusun,'' tegasnya. Sesuai dengan peraturan pemerintah, kata Kalla, lahan milik negara yang dibebaskan untuk pembangunan rusun hanya dibebani biaya pengganti kepada negara Rp 1 juta per meter persegi. ''Jadi, walaupun harga pasar tanah di Kemayoran ini Rp 5 juta per meter, Perumnas hanya wajib membayar ganti rugi Rp 1 juta,'' terangnya.

Dirut Perum Perumnas Himawan Arief Sugoto mengatakan, lima tower yang akan dibangun Perumnas merupakan bagian dari 150 rusun yang dibangun di Kemayoran. Lima rusun dengan 1.800 unit itu laris karena sudah dipesan 8.700 peminat. ''Karena itu, Perumnas melakukan pemilihan penghuni berdasar kedekatan tempat bekerja,'' ujarnya. (noe/oki)

JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pengembang apartemen mewah juga membangun rumah susun bersubsidi. Pembangunan rusun di samping apartemen


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News