Wapres : Percepat Program Air Bersih

Wapres : Percepat Program Air Bersih
Wapres : Percepat Program Air Bersih
Agar keuangan PDAM baik, tarif air minum harus segera dinaikkan sesuai biaya produksi. Kalla juga meminta pemerintah dan DPRD tidak menjadikan PDAM sebagai sapi perah. ”Saya tahu ada bupati yang perintahkan PDAM jadi sponsor klub sepak bola. Saya katakan, urusan bola memang penting, tapi air minum jauh lebih penting,” tegasnya.

Setelah menaikkan tarif air sesuai biaya produksi, Kalla menjamin akan menghapus atau menjadwal ulang utang PDAM. Pemerintah juga akan memerintahkan perbankan nasional membiayai investasi sambungan air bersih bagi PDAM di seluruh kabupaten/kota. Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum di Seluruh Indonesia) memprediksi, dana untuk membuat 10 juta sambungan air bersih PDAM sekitar Rp 85 triliun.

Kalla juga meminta masyarakat mengubah pola pikir dalam konsumsi air bersih. Menurut dia, selama ini terjadi salah kaprah karena orang kaya lebih banyak mandi dengan pancuran (shower) dibanding orang miskin yang menggunakan gayung. Padahal, jumlah air yang digunakan bila menggunakan gayung lebih banyak dibanding shower. ”Jangankan di rumah orang lain, di rumah juga saya begitu. Saya pakai shower, tapi staf (pembantu) saya pakai gayung,” katanya.

Menurut dia, pola pikir itu sama dengan ketika mengonsumsi bahan bakar di masa lalu. Orang kaya menggunakan elpiji, sementara orang miskin pakai minyak tanah. Padahal, harga produksi elpiji lebih murah dibanding minyak tanah. ”Kalau sekarang ditanya mengapa mandi masih pakai timba, mungkin mereka bilang saya tidak percaya PDAM. Bagaimana kalau sedang pakai sabun tiba-tiba air macet, mati kita,” selorohnya disambut tawa ratusan bupati/wali kota, ketua DPRD kabupaten/kota, dan direktur utama PDAM se-Indonesia. (noe/oki)

JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan program percepatan pemasangan 10 juta sambungan baru air bersih selesai dalam tiga tahun. Percepatan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News