Wapres: Perekonomian Global Belum Stabil
Kamis, 17 Oktober 2013 – 07:01 WIB

Wapres: Perekonomian Global Belum Stabil
Wapres meyakini bahwa masa transisi ini akan dilalui setertib mungkin, melalui berbagai kebijakan makro yang sedang dan akan pemerintah siapkan. Untuk kebijakan anggaran, Wapres mengingatkan, bahwa selama 40 tahun terakhir Indonesia telah menerapkan kultur kebijakan fiskal yang prudent, penuh kehati-hatian."Dalam situasi seperti saat ini, kebijakan itu tidak perlu berubah, malah harus dijaga sedapat mungkin," sebutnya.
Dalam masa yang sama pula, penyesuaian berbagai indikator utama kegiatan bisnis seperti suku bunga atau kurs akan dilakukan setertib mungkin tanpa menimbulkan kejutan-kejutan berlebihan. Indikator lain yang menjadi perhatian pemerintah adalah masalah inflasi."Pemerintah berkomitmen untuk menjaga harga kebutuhan pokok pada tingkat yang rendah," sambungnya.
Ia mengakui telah terjadi peningkatan inflasi pada beberapa bulan terakhir, namun diharapkan segera mencapai titik keseimbangan dalam waktu dekat."Kita tidak mengutak-atik moneter, tapi suplai bahan pokok penting kita amankan. Inflasi yang rendah penting untuk menjaga biaya produksi, ongkos buruh dan sebagainya. Inflasi juga sangat berpengaruh bagi pelaku di sektor keuangan" terangnya.
Untuk itu, pemerintah meminta pengusaha menyatukan pandangan dalam hal memperbaiki sektor riil. Kebijakan yang terus dilakukan pemerintah antara lain, berupaya menurunkan biaya logistik. "Ini sangat penting karena dengan biaya logistik yang murah, ekspor kita bisa bersaing, yang berarti perbaikan daya saing. Hal ini juga sebuah pertahanan terhadap impor yang berlebihan," tuturnya.
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Boediono mewanti-wanti para pengusaha untuk tetap waspada terhadap kondisi perekonomian global. Pasalnya, sejumlah
BERITA TERKAIT
- Ini Kawasan Hunian Premium Baru di Karawang dekat dengan RS Jantung dan Sarana Kereta Cepat
- 1 Mart Buka Gerai Ritel Perdana di Indonesia, Ada Rencana Ekspansi ke China
- Sri Mulyani Langsung Bertemu Menkeu China Seusai Negosiasi Tarif AS, Ada Apa?
- BPS: Ekonomi Triwulan I 2025 Tumbuh 4,87 Persen
- Dealer Gathering 2025 Jadi Ajang Strategi Penguatan Pasar Elektronik
- Persediaan Emas di Pegadaian Aman, Masyarakat tak Perlu Ragu Bertransaksi