Wapres Waspadai Gelembung Pertumbuhan Properti
Kamis, 01 Juli 2010 – 04:25 WIB

Wapres Waspadai Gelembung Pertumbuhan Properti
JAKARTA - Mulai pesatnya pertumbuhan properti di tanah air, harus disikapi secara hati-hati. Pertumbuhan yang kelewat tinggi di sektor tersebut diharapkan tidak menimbulkan dampak gelembung ekonomi (bubble). Sebab jika pecah, akan berdampak negatif terhadap sektor lain. Wapres mengatakan, dengan target pertumbuhan ekonomi 7-8 persen, pertumbuhan manufaktur termasuk properti sebesar 1,5 hingga 2 persen per tahun sudah cukup bagus. "Pertumbuhan dari properti bahkan dalam keadaan normal saja itu sudah cukup luas ruang geraknya," kata Boediono.Boediono mengingatkan, pembangunan di bidang properti memerlukan perencanaan pada tingkat daerah. Tata ruang harus direncakanan dan dilaksanakan dengan baik.
Wapres Boediono mengingatkan hal tersebut saat membuka World Ceramic Tiles Forum di Hotel Sultan, Jakarta, kemarin (30/6). Hadir dalam acara tersebut, Chairman of the World Ceramic Tiles Manufacture Alfonzo Panzani, Ketua Asosiasi Industri Aneka Keramik Indonesia (ASAKI) Achmad Wijaya, serta perwakilan delegasi dari 40 negara Asia, Amerika, Eropa, dan Australia.
Baca Juga:
Boediono mengingatkan krisis ekonomi yang menimpa sejumlah negara maju disebabkan oleh gelembung pertumbuhan property tersebut. "Kita akhir-akhir ini mendapatkan pelajaran, kalau kita terlalu mengejar sesuatu pertumbuhan jangka pendek, tapi lupakan jangka menengah maka panjang. Maka akan timbul gelembung," kata Boediono.
Baca Juga:
JAKARTA - Mulai pesatnya pertumbuhan properti di tanah air, harus disikapi secara hati-hati. Pertumbuhan yang kelewat tinggi di sektor tersebut diharapkan
BERITA TERKAIT
- Srikandi PLN Indonesia Power Raih Anugerah Women’s Inspiration Awards 2025
- BRI Insurance Catat Laba Rp 702 Miliar di 2024, Tumbuh 45 Persen
- SLB OneSubsea Buka Fasilitas Pengembangan Bawah Laut Baru di Balikpapan
- Telkom Siap Gelar Digiland 2025 Seusai dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
- Musnahkan Barang Hasil Penindakan Periode 2024-2025, Bea Cukai Juanda Tegaskan Ini
- FIF Cetak Laba Bersih Rp 1,13 Triliun di Kurtal I 2025, Naik 2,92 % Secara Tahunan