Wapres Waspadai Gelembung Pertumbuhan Properti

Wapres Waspadai Gelembung Pertumbuhan Properti
Wapres Waspadai Gelembung Pertumbuhan Properti
JAKARTA - Mulai pesatnya pertumbuhan properti di tanah air, harus disikapi secara hati-hati. Pertumbuhan yang kelewat tinggi di sektor tersebut diharapkan tidak menimbulkan dampak gelembung ekonomi (bubble). Sebab jika pecah, akan berdampak negatif terhadap sektor lain.

Wapres Boediono mengingatkan hal tersebut saat membuka World Ceramic Tiles Forum di Hotel Sultan, Jakarta, kemarin (30/6). Hadir dalam acara tersebut, Chairman of the World Ceramic Tiles Manufacture Alfonzo Panzani, Ketua Asosiasi Industri Aneka Keramik Indonesia (ASAKI) Achmad Wijaya, serta perwakilan delegasi dari 40 negara Asia, Amerika, Eropa, dan Australia.

Boediono mengingatkan krisis ekonomi yang menimpa sejumlah negara maju disebabkan oleh gelembung pertumbuhan property tersebut. "Kita akhir-akhir ini mendapatkan pelajaran, kalau kita terlalu mengejar sesuatu pertumbuhan jangka pendek, tapi lupakan jangka menengah maka panjang. Maka akan timbul gelembung," kata Boediono.

Wapres mengatakan, dengan target pertumbuhan ekonomi 7-8 persen, pertumbuhan manufaktur termasuk properti sebesar 1,5 hingga 2 persen per tahun sudah cukup bagus. "Pertumbuhan dari properti bahkan dalam keadaan normal saja itu sudah cukup luas ruang geraknya," kata Boediono.Boediono mengingatkan, pembangunan di bidang properti memerlukan perencanaan pada tingkat daerah. Tata ruang harus direncakanan dan dilaksanakan dengan baik.

JAKARTA - Mulai pesatnya pertumbuhan properti di tanah air, harus disikapi secara hati-hati. Pertumbuhan yang kelewat tinggi di sektor tersebut diharapkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News