Wardah Sasmi

Oleh Dahlan Iskan

Wardah Sasmi
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kalau perlu secara curang –yang penting harga saham naik terus. Saya juga tidak bisa membayangkan apakah Nurhayati tega sengaja menjatuhkan harga saham untuk menipu publik.

Dan lagi Wardah tidak perlu tambahan modal. Pertempurannya dengan produk global tidak memaksanyi mencari pinjaman bank. Atau mencari uang ke pasar modal.

Bahkan di tengah pertempuran itu, 2017, Wardah melunasi semua utangnya. Yang sempat sampai Rp 300 miliar.

"Utang bisa membuat ketagihan. Kalau tidak dilunasi tidak bisa berhenti," katanyi.

Bahkan Wardah juga ingin memperkukuh modal. Agar perusahaan nasional ini bisa bertahan kokoh terhadap serangan global.

Modal yang sedang dibentuk adalah tabungan yang harus cukup untuk membiayai perusahaan selama 1 tahun. Maksudnyi: kalau pun ada bencana atau pandemi selama satu tahun Wardah tetap bisa bertahan. Tanpa jual aset, tanpa cari pinjaman dan tanpa jual saham.

Pinjaman dan saham adalah pintu dan jendela masuknya global ke perusahaan. Dengan perjuangan seperti itu sangat pantas Nurhayati mendapat gelar doktor dari ITB.

Apalagi Nurhayati sendiri lulusan ITB –farmasi. Suaminyi juga lulusan ITB –teknik mesin. Dua anaknyi lulusan ITB. Empat kakaknyi lulusan ITB. Nikmat apalagi yang masih harus didustakan.

Di bidang kosmetik, Wardah memang mengejutkan produk global. Pasar mereka merosot di Indonesia. Bagaimana bisa Wardah mengalahkan mereka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News