Warga Aborijin Lebih Sulit Selamat dari Kanker Ketimbang Warga Australia Lainnya

Warga Aborijin Lebih Sulit Selamat dari Kanker Ketimbang Warga Australia Lainnya
Warga Aborijin Lebih Sulit Selamat dari Kanker Ketimbang Warga Australia Lainnya

Ia mengatakan, latar belakang fenomena tersebut sungguh bervariasi, termasuk faktor-faktor sosial, pendidikan, ekonomi dan lingkungan.

"Mereka punya prospek yang buruk untuk berobat secara efektif dan pada tingkat bertahan hidup, dan seringnya mereka cenderung untuk tidak menyelesaikan pengobatan,” tutur Katie.

Ia menguraikan, "Tingkat kematian warga Aborijin di pedalaman Australia dalam penelitian ini, benar-benar 65% lebih tinggi dibanding mereka yang hidup di kota-kota besar, sehingga ada berbagai isu yang berperan di sini."

Katie mengutarakan, intervensi mendesak diperlukan untuk meningkatkan diagnosa, pengobatan serta layanan kanker bagi komunitas Aborijin.

"Ini adalah masalah yang sangat kompleks. Kami tahu bahwa banyak warga Aborijin yang tidak menyadari resiko kanker, dan yang terpenting, bagaimana mengurangi resiko itu,” kemukanya.

Ia menjelaskan, "Banyak warga Aborijin, terutama di daerah-daerah terpencil, tak tahu banyak tentang kanker.”

"Jumlahnya paling banyak di antara warga Aborijin yang tinggal di daerah terpencil dibandingkan mereka yang tinggal di kota metropolitan, dan kemudian lebih banyak juga di antara kaum muda dibanding orang-orang tua, jadi  ini agak mengejutkan juga,” tambahnya.


Studi baru yang dilakukan Dewan Kanker Queensland mengungkap, warga Aborijin penderita kanker memiliki tingkat bertahan hidup yang jauh lebih rendah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News