Warga Binaan Belajar Bercocok Tanam dan Bersosialisasi Lewat Open Camp Ciangir

Warga Binaan Belajar Bercocok Tanam dan Bersosialisasi Lewat Open Camp Ciangir
Kementan dan Ditjen PAS kembangkan Permukiman Pemasyarakatan Ciangir. Foto : Ist

“Agroindustri akan meningkatkan penghasilan warga binaan dan masyarakat sekitar,” kata Utami.

Khusus agrowisata, Dirjenpas mengatakan ada sungai tidak jauh dari Permukiman Pemasyarakatan Ciangir, yang akan menjadi daya tarik wisatawan. Daya tarik lainnya adalah sebagian kawasan Ciangir akan disulap menjadi kebun berbagai jenis buah-buahan, dengan para warga binaan berinteraksi dengan pengunjung.

“Lapas Open Camp ini juga bisa menjadi sarana edukasi siswa SMP dan SMA."

Berbicara usai menanam pohon buah-buahan bersama Kepala Badan Ketahanan Pangan Kemenerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi, Utami menjelaskan soal revitalisasi lembaga pemasyarakatan (lapas).

Menurutnya, revitalisasi membagi lapas menjadi empat jenis; super maximum security, maximum security, medium security, dan minimum security.

Warga binaan yang dinilai membahayakan, dan cenderung mengulangi perbuatannya, akan ditempatkan di lapas dengan penjagaan ketat. Jika sebaliknya, warga binaan akan menghuni lapas yang lebih longgar, bahkan sangat longgar.

Penilaian terhadap warga binaan dilakukan setiap hari, dengan indikator-indikator yang telah tersusun sedemikian rupa. Penghuni Permukiman Pemasyarakatan Ciangir, kata Sri Puguh, adalah mereka yang terus-menerus memperlihatkan perilaku baik dan siap dibina untuk menjadi indiviu mandiri.

“Setelah mereka memperlihatkan perilaku baik, kami akan membinanya menjadi individu mandiri, dan siap berintegrasi dengan masyarakat setelah bebas,” kata Utami.

Sebanyak 200 warga binaan pemasyarakatan akan mengisi Permukiman Pemasyarakatan Ciangir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News