Warga Cerita tentang Kelakuan Kelompok Kriminal Bersenjata

Hal yang serupa juga disampaikan oleh Hendri. Pria berusia sekitar 25 tahunan ini mengatakan, kehidupan di daerah konflik sangat mencekam di malam hari, karena KKB melakukan patroli dan merampas semua barang berharga miliknya.
Pria yang sudah 6 tahun ini bolak-balik ke Demak dan Tembagapura. Ditanya soal bagaimana ia bisa berada di sana? Ia mengatakan ada oknum yang biasa membawa para pendulang untuk masuk, dan hal tersebut dikenakan ongkos Rp 1 juta per orang. Dan menurutnya hampir semua temannya seperti itu.
"Saya sudah 6 tahun bolak balik Mas, dan baru 2 bulan ini menetap," ujarnya.
Pria yang sebentar lagi menjadi ayah ini sangat sedih, karena saat ini dirinya tidak memiliki uang dan juga alat komunikasi, serta tidak punya pekerjaan.
Padahal istrinya sebentar lagi akan melahirkan. Sedang dirinya tidak memiliki harta lagi karena sudah dirampas oleh KKB.
" Sulit mas, semuanya sudah diambil, bahkan telepon genggam pun juga, sehingga saya baru bisa menelpon ketika sudah dievakuasi kemarin dengan bantuan KKJB," kata Hendri.
Ia pun bingung untuk menentukan pilihan, pulang ataukah balik lagi menetap di wilayah Tembagapura itu.
Ketua Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu Mimika (KKJB) Imam Parjono mengatakan, pihaknya rencananya akan memulangkan para pengungsi yang tidak memiliki keluarga di Mimika ini.
Mereka kini boleh merasa nyaman, sebab sudah terbebas dari ancaman dan intimidasi para anggota kelompok criminal bersenjata (KKB).
- Eks Sesmilpres Sebut KKB Sudah Menyerang Wibawa Negara
- Ikut Cari Iptu Tomi Marbun, Ketua Komnas HAM Papua Diberondong KKB
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- 15 Jenazah Korban Pembantaian KKB Teridentifikasi, Ini Daftar Namanya
- Andreas: Kejahatan yang Dilakukan KKB tak Boleh Dibiarkan Terus Menerus Terjadi