Warga Gaza: Pemimpin Palestina Gemar Mengecewakan Rakyat
Minggu, 15 Oktober 2017 – 05:48 WIB
.jpg)
Warga Palestina di Gaza merayakan ditandatanganinya perjanjian rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah. Foto: Reuters
Namun, dua kubu itu masih berselisih paham soal pemilu legislatif dan pemilu presiden. ”Kami juga harus mereformasi Palestine Liberation Organization (PLO) dan membicarakannya dengan serius,” kata seorang petinggi Fatah.
”Masih banyak hal penting yang belum dibahas. Penundaan hanya akan memicu perselisihan,” tulis Mustafa Ibraham, pengamat politik Palestina, dalam salah satu unggahan Facebook.
Keprihatinan yang sama dipaparkan Ghassan Khatib, salah seorang mantan menteri Palestina. Rencananya, Hamas dan Fatah kembali duduk satu meja pada 21 November. (AP/Reuters/aljazeera/hep/c6/any)
Warga Palestina sudah mulai meragukan rekonsiliasi yang disepakati Fatah dan Hamas bakal bertahan lama
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- BSMI Peringatkan Dunia Internasional, Jalur Gaza Masih Belum Aman
- Hidayat Nur Wahid Serukan Konsistensi Perjuangkan Palestina Merdeka di Milad ke-23 PKS
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- Rutin Bagikan Sarapan Gratis, Ivan Gunawan Ungkap Alasannya