Warga Geruduk Polres Minta Habib YS Dibebaskan, Bambang Rukminto Berkata Begini
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kepolisian Bambang Rukminto menanggapi aksi massa menggeruduk Polres Pamekasan, Jawa Timur dan meminta polisi membebaskan seorang tokoh agama berinisial Habib YS.
Habib YS ditangkap polisi dan langsung ditahan atas kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur. Tersangka ditangkap pada Senin (31/1).
Bambang mengatakan kasus pencabulan kerap tidak didukung bukti-bukti yang kuat dan hanya mengandalkan keterangan saksi serta korban.
"Ini yang membuat perbedaan persepsi dalam penyelidikan. Sementara fakta-fakta sosial berbeda dengan fakta-fakta hukum," kata Bambang Rukminto kepada JPNN.com, Rabu (2/2).
"Kontradiksi antara fakta sosial dan fakta hukum yang ditunjukan bukti-bukti yang kuat mengakibatkan perlawanan seperti yang terjadi dalam kasus di Pamekasan," sambung Bambang.
Soal keputusan menahan Habib YS, Bambang menilai polisi memang memiliki diskresi dengan alasan yang subjektif dan objektif, serta bisa dipertanggungjawaban.
"Ketika penahanan itu malah membuat mudarat dibanding manfaat, polisi bisa saja menangguhkan penahanan. Terlepas dari itu, kalau bukti-buktinya kuat, sebagai aparat negara tentunya harus menegakkan hukum dengan tegas," ujar Bambang.
Menurut Bambang, apabila polisi tidak bisa menemukan bukti-bukti yang kuat, baik melalui penyelidikan biasa maupun secara ilmiah, maka sebaiknya menunda dulu penahanan sampai bukti-bukti tersebut terkumpul.
Bambang Rukminto mengomentari aksi massa menggeruduk Polres Pamekasan, Jawa Timur dan minta Habib YS dibebaskan.
- Cabuli Anak di Bawah Umur, Kakek Ishak Polatu Divonis 5 Tahun Bui, Adil untuk Korban?
- Santri di Siak Bakar Kamar di Pondok Pesantren, Dua Orang Tewas, Satu Kritis
- Polisi Ungkap Modus Bapak dan Anak Pemilik Ponpes Mencabuli Santriwati, Ya Ampun
- Polisi Ungkap Motif Santri di Siak Tega Bakar 3 Rekannya Hidup-Hidup, Alamak...
- Info Terkini Kematian Santri di Tebo, Ada Atensi Polda Jambi
- Kematian Santri di Tebo Jadi Atensi Khusus Ditreskrimum Polda Jambi