Warga Indonesia di Australia Berupaya Bantu Korban Gempa Palu dan Donggala
Penggalangan dana juga dilakukan oleh Perhimpunan Warga Indonesia di Victoria, atau PERWIRA, yang dilakukan secara online lewat Facebook.
Sejak hari Sabtu (29/09) hingga Senin sore (1/10) dana yang telah dikumpul mencapai lebih dari AU$ 1.000, atau lebih dari Rp 10 juta.
"Kita akan menyalurkannya kepada Pusat Krisis Psikologi Universitas Indonesia karena mereka membuka Posko di Palu, salah satunya adalah untuk memberikan bantuan pemulihan trauma," ujar Nika Suwarsih, Presiden PERWIRA.
Nika mengatakan ada beberapa warga Indonesia di negara bagian Victoria yang keluarganya terkena dampak gempa dan tsunami di Palu yang terjadi Jumat lalu (18/09).
"Kami telah mengetahui ada yang belum bisa kontak dengan adik kandungnya, ada pula yang keponakannya belum ditemukan hingga saat ini," katanya.
Komunitas Muslim dari organisasi Nahdlatul Ulama Australia dan Selandia Baru juga membuka rekening untuk menggalang dana, yang kemudian akan disalurkan lewat salah satu badan amal milik NU.
Bantuan Australia sebaiknya lewat kerjasama masyarakat lokal Sulawesi
External Link: Twitter Sutopo Purwo Nugroho
Sementara itu salah satu pakar Australia mengatakan ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan warga dan lembaga di Australia agar bisa memberikan bantuan sebaik-baiknya kepada para korban gempa di Palu dan Donggala
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka
- Dunia Hari Ini: Empat Warga India Tewas Tertimpa Papan Reklame
- Dunia Hari Ini: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, 37 Orang Tewas