Warga Indonesia di Sydney Menyesuaikan Diri dengan Lockdown

Warga Indonesia di Sydney Menyesuaikan Diri dengan Lockdown
Aturan pemakaian masker di Sydney terus berlaku sampai 2 Juli. (ABC News: Tim Swanston)
[Peta]

'Memastikan kasus COVID tidak menghantui'

Dalam pengumumannya, Kepala Pemerintahan NSW, Premier Gladys Berejiklian menekankan maksud dari 'lockdown' hingga satu minggu ke depan tersebut.

"Untuk diketahui, aturan ini dibuat untuk memastikan kasus COVID tidak menghantui kita selama berminggu-minggu. Kami percaya kebijakan ini sepadan dengan risikonya," katanya.

Sebelumnya, ia enggan memberlakukan 'lockdown' dan baru akan mengambil langkah "kalau dibutuhkan sekali".

Selama dua hari terakhir, warga Sydney dan sekitarnya diwajibkan untuk mengikuti aturan pembatasan sosial.

Selain kebijakan 'lockdown' wilayah, aturan memakai masker di dalam ruangan dan transportasi publik juga diperpanjang hingga Jumat, 2 Juli.

Kepala petugas kesehatan NSW, Dr Kerry Chant mengatakan petugas pelacak kontak telah berhasil menghubungkan hampir semua kontak erat dengan kasus dan klaster yang ada, kecuali satu kasus yang aktif di tanggal 15 dan 16 Juni.

Premier Gladys juga mengumumkan beberapa bisnis "kecuali layanan antar makan yang penting" terpaksa harus tutup di tengah 'lockdown'.

"Sayangnya, dalam penambahan kasus kali ini, saya melihat terlalu banyak contoh orang yang bekerja dari daerah lain, tertular di tempat kerja, lalu menularkan virus ke banyak pihak," ujarnya.

Wilson, koki asal Indonesia di Sydney langsung memutuskan isolasi mandiri setelah dihubungi Departemen Kesehatan karena mengunjungi tempat di mana satu kasus COVID ditemukan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News