Warga Indonesia di Sydney Menyesuaikan Diri dengan Lockdown

Warga Indonesia di Sydney Menyesuaikan Diri dengan Lockdown
Aturan pemakaian masker di Sydney terus berlaku sampai 2 Juli. (ABC News: Tim Swanston)

Gereja komunitas Indonesia terpaksa menggelar ibadah online

Diperketatnya aturan di kota Sydney ikut mempengaruhi komunitas Gereja Mawar Sharon (GMS) Sydney.

Ps Robin Widoyo sudah mengumumkan keputusan untuk menyelenggarakan ibadah online bagi jemaatnya di Gereja Mawar Sharon (GMS) Sydney satu hari sebelum 'lockdown' diumumkan (24/06).

Gereja yang menyambut sekitar 60 orang dalam satu kali ibadah tersebut terletak di pusat kota Sydney, yang terdampak aturan 'lockdown'.

Hari Minggu ini, jemaatnya akan menyaksikan siaran ibadah langsung dari Indonesia yang selalu diunggah setiap minggunya.

"Waktu Premier Gladys mengumumkan aturan, ada satu kalimat yang Premier bilang [tentang] 'walaupun kegiatan yang kalian lakukan ini tidak termasuk ke dalam restrictions, saya berharap kalian sebisa mungkin ... mempertimbangkan untuk mengurangi penyebaran COVID ini,'" katanya.

"Dari kalimat itu, saya tangkap, bukan hanya masalah taat, tapi kita harus mencintai, juga mendukung pemerintah karena supaya ibadah online minggu ini mengurangi risiko penyebaran."

Walau gereja yang dipimpinnya harus mengikuti aturan 'lockdown', aturan tersebut tidak berlaku bagi Robin yang tinggal di salah satu wilayah zona hijau NSW bernama The Ponds.

"Di daerah kami tidak ada restrictions [pembatasan] kecuali pakai masker dan rumah paling dibatasi [hanya bisa menerima] lima pengunjung. Semua toko masih buka di daerah kami," katanya.

Wilson, koki asal Indonesia di Sydney langsung memutuskan isolasi mandiri setelah dihubungi Departemen Kesehatan karena mengunjungi tempat di mana satu kasus COVID ditemukan

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News