Warga Kalteng Curhat ke Ganjar Soal Kegagalan Food Estate yang Sebabkan Banjir

Warga Kalteng Curhat ke Ganjar Soal Kegagalan Food Estate yang Sebabkan Banjir
Capres nomor urut tiga pada Pemilu 2024, Ganjar Pranowo ketika melakukan kampanye. Dok: Tim media GP.

"Di tempat kami food estate ditanami padi. Padahal daerah itu cocoknya ditanami sawit. Akhirnya gagal pak, nggak panen. Tolong bapak kalau jadi presiden ini dievaluasi," ucap Lambang.

Ganjar mencatat semua keluhan dan masukan dari warga Kalteng itu. Ia mengatakan, program food estate yang saat ini berjalan memang dibuat tanpa perancanaan matang. Akibatnya, program yang menelan anggaran besar itu banyak yang gagal.

"Saya sepakat dengan program food estate sebagai upaya ketahana pangan kita. Namun, ini harus dievaluasi. Kuncinya satu, libatkan ahli dalam pemilihan lahan dan libatkan petani untuk mengerjakan," kata dia.

Seperti program food estate Gunung Mas. Kenapa gagal, menurut Ganjar karena itu tidak melibatkan petani dan masyarakat sekitar. Pemilihan tempat yang salah dengan komoditas pertanian yang dipilih tak sesuai lahan menjadi penyebab gagalnya program.

"Mana ada sih petani yang enggak bisa menanam singkong? Iya kan? Itu dilempar saja tumbuh kok. Kenapa ini gagal, karena program ini dikerjakan bukan oleh ahlinya," kata Ganjar.

Apabila nanti dia mendapat amanah sebagai presiden, Ganjar akan memperbaiki program food estate itu. Dia akan melibatkan masyarakat, melibatkan petani dan para ahli sebagai pelaku utama.

"Jadi, pemerintah hanya dukung dana. Terkait lahannya di mana? cocoknya tanam apa? Tanyakan pada ahlinya. Untuk urusan tanam, kan petani dan masyarakat setempat yang paham. Maka kalau itu dilakukan, program food estate akan berhasil dan kita bisa menjadi negara yang swasembada pangan," pungkas Ganjar. (jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Sejumlah warga Kalimantan Tengah mengeluhkan soal kegagalan food estate yang menyebabkan kebanjiran kepada Ganjar Pranowo.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News