Warga Masih Bertahan di Kharkiv Terus Menghadapi Gempuran Rusia

"Kebanyakan sudah lansia atau terlalu lemah untuk mengungsi, atau mereka ingin tetap bersama keluarga, jadi mereka bertahan di daerah yang sangat berbahaya.
"Semua rumah di kawasan ini tidak dialiri listrik, air atau gas.'
Alla dan Viktoria bertahan di rumah
Alla Oleksiivna tidak bisa meninggalkan apartemennya. Dia tidak bisa mencari perlindungan di stasiun kereta.
Dia hanya bisa berlindung di apartemennya yang kecil tanpa banyak perlindungan dari kemungkinan serangan Rusia.
Alla tinggal di apartemen tersebut bersama putrinya Viktoria (46 tahun), mantan pegawai perpustakaan anak-anak yang sekarang tidak lagi bisa bicara atau jalan karena penyakit epilepsi kronis.
Menurut Alla, mereka terperangkap di kota tersebut karena serangan yang dilakukan Rusia, yang membuat kondisi Viktoria semakin memburuk.
"Ke mana saya harus pergi? Dia tidak bisa berjalan. Saya tidak bisa ke luar negeri bersama dia, jadi saya hanya bisa berdoa bagi adanya perdamaian," kata Alla Oleksiivna kepada ABC.
Oleksander Lebediev mengatakan keluarga seperti Oleksiivnas hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Kota Kharkiv di Ukraina terus mendapat gempuran dari pasukan Rusia, menyebabkan banyak mayat bergelimpangan di jalan, dan warga tidak lagi memiliki air bersih, listrik dan persediaan makanan
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya