Warga Menginap di Tenda
Warga lainnya, Markus Lake mengisahkan pada saat kejadian keluarganya sementara berada di dalam rumah. Mereka mendengar teriakan tetangga.
Ia mengira ada kecelakaan. Namun saat ia keluar rumah nampak daun-daun dan seng yang melayang-layang di udara. Warga berteriak menyuruh keluar rumah.
"Saya langsung menyelamatkan kedua anak saya yang masih di dalam rumah. Saya gendong mereka sambil lari keluar. Ibunya juga ikut lari keluar. Tiba-tiba angin kencang datang dan kasih rusak rumah," turur Markus.
Kasubdit Dasum Dit Samapta Polda NTT AKBP Ibrahim Made mengatakan tindakan yang sementara diberikan kepada korban yakni pembersihan pohon yang tumbang, tenda dan penerangan.
"Tindakan awal dengan membantu korban untuk membersikan serta membantu meringankan beban mereka untuk sementara ini," katanya.
Dikatakan selain bantuan penerangan dan tenda, keamanan pun dilakukan dengan menurunkan sebanyak 40 personel sejak petang kemarin hingga pagi ini. "Kami memberikan pengamanan dengan patroli semua korban," tambahnya.
Ia mengatakan yang menginap di tenda yang dibuka sebanyak tiga kepala keluarga dengan jumlah jiwa sebanyak 17 orang. Sementara korban lain menginap di tetangga serta keluarga terdekat.
BACA JUGA: Waspada! Puting Beliung Hantam Kupang, 167 Rumah Rusak
Puluhan warga Kelurahan Liliba yang menjadi korban angin puting beliung terpaksa menginap di tenda, Kamis (28/2) malam.
- 113 Rumah Rusak Akibat Gempa Bumi M 6,2 di Garut
- BNPB: 110 Rumah Rusak dan 75 KK Terdampak Gempa Garut
- Tiga Desa di Jepara Diterjang Puting Beliung, 121 Rumah Warga Rusak
- 27 Rumah Rusak di Lombok Tengah Akibat Diterjang Angin Puting Beliung
- 69 Rumah Rusak Akibat Angin Kencang di Lampung Selatan
- 8 Rumah Rusak Diterjang Angin Kencang di Kabupaten Temanggung