Warga NTB Curhat Soal Pupuk hingga Pariwisata ke Gus Muhaimin

Warga NTB Curhat Soal Pupuk hingga Pariwisata ke Gus Muhaimin
Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin). Foto: Dok. PKB

Menurut Erwandi, kelangkaan pupuk menambah beban masyarakat desa yang mayoritas di antaranya adalah petani di tengah Pandemi.

“Penduduk desa kami mayoritas petani. Mereka mengalami kesulitan mengakses pupuk di tingkat desa dan kabupaten. Kami juga melihat KWT (Kelompok Wanita Tani) masyarakat kami juga bagian dari KWT mengalami kendala signifikan dalam produksinya. Sehingga kami memerlukan pembinaan dan support permodalan," kata Erwandi.

Keluarga Pascasarjana Kabupaten Loteng, Ahmad Sanusi mengamini pernyataan Gus Muhaimin terkait terpuruknya pariwisata di NTB, meski Mandalika masuk super prioritas.

“Jadi, Gus. Tahun 2018 NTB diguncang gempa, sekarang Pandemi. Tercatat 15 ribu pekerja pariwisata dirumahkan akibat pandemi. Nah, saya ingin masukan dari Gus Muhaimin bagaimana caranya agar pariwisata di NTB kembali bangkit," ungkap Sanusi.

Menanggapi aspirasi tersebut, Gus Muhaimin menyatakan memang perlu perubahan cara kerja pertanian di Indonesia. Masalah kelangkaan pupuk juga menunjukkan fakta bahwa subsidi, distribusi dan pelaku hilir dan hulu pertanian harus dievaluasi, termasuk juga pengawasan

“Saya sudah beberapa kali meminta Kementan dan pihak terkait membahas persoalan kelangkaan pupuk. Kadang-kadang pupuk banyak tapi distribusinya tidak tepat. Ini agenda serius kami, dan akan kami sampaikan melalui Presiden untuk mengatasi kelangkaan pupuk ini,” kata Gus Muhaimin.

Soal pariwisata, Gus Muhaimin menyatakan sudah memanggil Menteri Pariwisata dan meminta cara kerja baru menangani pariwisata.

Menurut dia, dibanding pariwisata ditutup, lebih baik prokes saja diperketat.

Menurut Gus Muhaimin, roadshow politik kesejahteraan bukan hanya menjadi kekuatan berpikir mengatasi masalah, tetapi bersama-sama merencanakan dan mencari solusi tantangan kehidupan bangsa dengan lebih baik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News