Warga Pedalaman Australia Terjerat Utang Tagihan Telepon Karena Tergoda 'HP Gratis'
Namun kedua tagihan ini akhirnya diputihkan oleh Telstra setelah kedua pelanggan mendapat bantuan dari konsuler keuangan.
Warga setempat Irene Davey mengatakan banyak warga di komunitas pedalaman ini yang tidak mendapat penjelasan dan tidak mengerti adanya biaya kelebihan penggunaan data.
Sementara menurut Jody Wiggan dari komunitas Djarindjin yang tak jauh dari Ardyaloon mengatakan Telstra telah membawa masalah besar bagi warga di sana.
"Banyak kerabat saya melakukannya - membeli iPhone dan segala kontraknya. Ini tagihan berkelanjutan, mereka tidak tahu kapan akan berhenti," katanya.
Photo: Jody Wiggan mengaku keluarga dan kerabatnya banyak yang ditawari kontrak Telstra yang tak sanggup mereka lunasi. (ABC News: Andrew Seabourne)
Konselor keuangan di Broome, Alan Gray, menuding kangtor pusat Telstra sebagai biang keladinya.
"Telstra telah menginstruksikan bagian penjualannya untuk menarik penduduk miskin ke dalam kontrak yang tak bisa dilunasi," katanya.
"Klien saya keluar dari toko berpikir bahwa pembayaran 200 dolar telah mencakup semuanya. Dalam satu atau dua bulan kemudian, mereka menerima tagihan 2.000, 3.000 atau bahkan 4.000 dolar untuk kelebihan data," kata Gray.
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat